Bekti Ent Berperan Dalam Karir Suci

Bekti Ent Berperan Dalam Karir Suci

Bekti Ent Berperan Dalam Karir Suci

Bekti Ent Berperan Dalam Karir Suci



Dukungan yang menggila di Asahan digerakkan Kapolres Asahan AKBP Faisal F Naiputupulu SIK,MH untuk Suci KDI 2019terakumulasi saat Nobar Grandfinal.

Pembelian pulsa di gedung Serba Guna Kisaran menembus angka Rp.90 juta lebih sesuai tagihan Telkomsel ke panitia. Belum termasuk pembelian cash oleh warga, para pejabat, dan fans Suci.

Gedung seperti akan meledak saat juri menyatakan Suci juara pertama. Berbagai ekspresi di media sosial pun menjalar. Foto dan video. Ucapan selamat kepada Suci.

Selain memunculkan peran utama Kapolres Asahan dibantu Bupati H.Surya BSc dan Forkopimda, pujian dialamatkan ke nama Nurkarim Nehe yang berperan dalam penggalangan dukungan buat Suci KDI, maupun Suci RSI3 dan Trio Wijaya RSI2.

Tetapi Nurkarim Nehe bagaikan hilang ditelan bumi, setelah Nobar selesai. Muncul sekali di medsos, dan sulit mencarinya di darat. Kemana Nehe?


Pria yang mengaku merawat jantung dengan olahraga dan menyanyi ini tiba tiba menghilang; usai Nobar Grandfinal KDI 2019 Bersama Forkopimda Asahan di Gedung Serba Guna Kisaran Jumat 18 Oktober 2019, di mana Suci Asahan tampil memukau menjuarai Kontes Dangdut yang diselenggarakan MNV tv.

Di sela acara grandfinal, Nurkarim Nehe masih sempat melantunkan lagu Cintaku Chrisye dipandu vocalist senior Saiful Bahri Siagian alias Mak Ipol dari Ananta Voice.

Waktu selebrasi keberhasilan Suci pun Nehe masih bergabung dengan Forkopimda di pentas saat Bupati H.Surya BSc tampil sebagai lead vocal bersama Kapolres AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH, Dandim 0208 Letkol Inf Sri Marantika Beruh SIP, Ketua DPRD Asahan H.Baharuddin Harahap MH dan Kajari Asahan Rahmat Purwanto MH.

Biasanya pantang ada mik/dm dan musik pengiring, Nehe pasti harus berkeringat baru berhenti bernyanyi.

Dilacak ke tempatnya sering mangkal; Coffee Coustik, Barbara Cafe, Warung Hasturi, Callisto Cafe&Resto, nihil. Kapolres Asahan melalui adc juga mencari cari. Kemana?

Menurut awak Callisto, Nehe setelah melahap kopi double expresso dan dimsum rumput laut, berbincang singkat dengan musisi Hendra Gunawan, Eza, Fachri, Atha Geebrec, dan setelah sayhello dengan Surya Bhakti dari Bekti Entertaint dan AKP Julhazri Kasat Sabhara Polres Asahan, Nehe bagaikan kata Ari Lasso "menghilang ditelan bumi".

Tim inibabad.com menunggu sampai jam 04.00 wib dinihari di Callisto tak kunjung muncul, Pos Security di gerbang kompleks Nehe bermukim pun bilang jika Nehe belum pulang. Kemana?

Sementara di Media Sosial, netizen mengelu elukan nama Nehe di balik keberhasilan Suci Afriani menjuarai KDI 2019, setelah dorongan Nehe juga Trio Wijaya menduduki peringkat ketiga Risingstar Indonesia 2016.

Bahkan Surya Bhakti owner Bekti Entertaint wadah musik di mana Suci Afriani menempa diri dan mencari nafkah selama ini mengklaim hal itu. Sekira pukul 02.15wib Bhakti mengupload pengakuan itu.

Kira kira gini isinya: "Asahan kini punya 3 Jagoan. Trio Wijaya juara ketiga Risingstar. Suci juara KDI2019. Dan...Nurkarim Nehe jagoan yang mendorong Trio dan Suci..."


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2846668612024738&id=100000448809797

Eluu-Elu itu tak satupun ditanggapi Nehe. Kemana Kabiro Waspada di Kisaran dan Dosen STMIK Royal ini bersembunyi?

Ulah Kapolres Asahan.
"Itulah yang kutakutkan. Puja puji. Sampai detik ini aku belum ada buka medsos,"Nehe menjawab chatt inibabad lewat WA, mengaku di luar kota, pukul 15.50wib Sabtu (19/20).

Nehe tanpa mengurangi rasa hormat kepada netizen yang berkomentar di medsos yang menghubungkan dirinya dengan keberhasilan Suci, membantah keras jika keberhasilan Suci karena ulahnya.

"Bukan aku! Tapi itu karena ulah Kapolres Asahan!!! AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH. Polisi yang berhati Malaikat pak Napit itu!" Ketus Nehe membentak lewat telpon seluler, katanya jempolnya masih lecet akibat kirim ribuan sms ke 95151 dan mention instagraam @officialmnctv untuk support Suci di grandfinal, perbincangan pun dikombinasi chatt dan percakapan pertelepon.

Peran Pemkab Asahan? Nehe menjawab rezeki Suci Afriani memang bagus untuk mendukung kemampuannya yang memang sudah berkualitas.

"Kapolres Asahan dan jajarannya menggerakkan, disambut positif Dandim, Kajari, Dan Lanal, apalagi Pemkab Asahan di bawah kepemimpinan Bupati H.Surya BSc, tentu saja semua lapisan masyarakat jadi ikut terdorong kompak bersatu mendukung Suci. Rezeki Suci memang bagus. Bukan karena Nehe! Kita harap ke depan ya kompak bersatu terus lah Asahan ini di semua lini,"cetusnya.

Nehe mengajak semua orang yang peduli; baik negatif apalagi positif, mengamatinya secara proporsional. Dalam konteks Suci Afriani; yang menurut Nehe adalah gadis lugu, baik, cerdas dan berwawasan cemerlang ini, harus disimak dari awal di mana kunci utama dukungan untuk Suci adalah Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH.

Ulah Bhakti.
Nehe lalu berkisah. Ketika Suci Afriani lolos ke room audition Risingstar Indonesia 2018/2019, Bhakti meminta support dari Nehe untuk kelanjutan Suci di Risingstar. Nehe menolak halus.

Singkat cerita, Nehe yang selalu dipandu Bhakti termasuk Suci di pentas jika ketemu Bekti Ent di satu acara nyanyi akhirnya melunak, lalu membentuk tim dipimpin Drs.Dian S dengan personil Guntur Selo Samudera dari GenkGong Art House, dari inibabad Yudi Pane, Vay Sitorus, Rizky Ramadhan, yang kemudian disokong para musisi Asahan termasuk senior Saiful Bahri Siagian dan Nana Lubis.

Setelah Nehe melunak, Bhakti membawa Suci ditemani Bahtiar bapak dari Suci untuk pertemuan dengan Nehe dan tim bentukannya di River View. Diskusi selesai, tim merekam testimoni video untuk kampanye Suci RSI3. Bahkan inibabad.com didorong Nehe untuk membuat kolom konten khusus berlebel SUCI RSI3 (sekarang kolom ini berlebel Milenia, isinya masih didominasi Suci).

Namun Bhakti masih menyimpan keraguan atas respon Nehe. "Kenapa Trio Wijaya RSI2 ditangani waka (panggilan akrab Nehe) langsung penggalangannya, untuk Suci kok waka hanya membentuk tim saja" begitu saat itu Bhakti berkeluh ke inibabad.

Nehe mengaku tak bisa mengelak lagi dari Suci ketika usai pertemuan River View Bhakti berbisik kepadanya: "Waka. Jika waka tahu siapa Suci sebenarnya, waka pasti akan bantu Suci full!!!" Lantas Bhakti pun mengungkapkan perjalanan Suci.

"Ya akhirnya tim yang dikomandoi Drs Dian S jalan secara aktif, aku yang awalnya berniat hanya mengawasi dan menasehati tim bentukanku ini akhirnya terlibat di dalamnya tapi tetap kuposisikan diriku sebagai anggota,"ungkap Nehe.

Ulah Bhakti, sambung Nehe, adalah sejak Suci kecil membangun kualitas Suci Afriani sekaligus memberi ruang kepada Suci cari nafkah sebagai vocalist di Bekti Ent.

Ulah Bhakti jugalah yang mengenalkan secara utuh Suci kepada Nehe saat Suci sudah lolos ke room audition. "Bhakti punya peran sangat besar dalam karir Suci. Kalau peran orangtua Suci? Ya namanya orangtua ya pasti berperan lah. Sudah kewajiban absolut itu. Mana ada orangtua yang tak mendorong anaknya maju! Semua orangtua pasti ingin anaknya maju," Cetus Nehe.

Rezeki Suci mulai tersingkap, beberapa pekan Suci menjalani Room Audition RSI3, AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH mutasi dari Kapolres Nias Selatan jadi Kapolres Asahan. November 2018.

Di sela kesibukan Nehe menjalani Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi UMSU Medan, mondar mandir Kisaran-Medan, akhirnya Nehe mengajukan permohonan kepada Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH yang pernah menjabay Kabag Ops Dal Polres Asahan ini.

"Kumohon kepada Kapolres, bantu lah Suci. Lolos audisi Risingstar. Bapaknya baru pensiun dari PTPN. Suci binaan Bekti. Kongkritnya, kuusulkan Suci jadi Duta Kamtibmas Polres Asahan,"kenang Nehe.

Gayung bersambut. "Jawaban Kapolres Asahan saat itu: Apa pernah gua jahat di Asahan ini bang? Kalau untuk kebaikan, ayo kita jalankan."

Suci Afriani kontestan RSI3 tahun 2018-2019 pun didaulat jadi Duta Kamtibmas Polres Asahan. Dari titik inilah sosialisasi Suci di Risingstar.

"Pemkab Asahan juga respon, tapi kan waktu itu Bupati almarhum H.Taufan Gama S lagi sakit, Kapolres tidak terlalu melibatkan kalangan Pemkab Asahan, tapi wakil bupati H.Surya BSc memberi dukungan full juga. Asahan saat itu sedang berduka panjang, jadi rezeki Suci tertunda. Akhirnya Suci kandas di 8 besar atau 6 besar RSI,"jelas Nehe.

Belajar Dari Trio Wijaya.
Bhakti atau siapapun pekerja musik di Asahan tahu jika Suci berkualitas, tapi kenapa Bhakti harus minta tolong Nehe dan Nehe minta tolong Kapolres Asahan dukungan agar Suci berhasil di sebuah kontestasi musik?

"Risingstar dan KDI itu adalah bisnis. Kalau tak bisnis, darimana biaya mengangkat talenta berbagai daerah. Bisnis kultur jaringan. Stasiun tv ingin membangun talenta muda sebagai entertainer sekaligus enterpreuner. Jadi harus ada dukungan publik. Tingkat dukungan ke kontestan akan mempengaruhi tingkat rating tv tentu akan linier dengan iklan. Iklan kan seperti nyawa bagi tv dan media massa. Asahan atau daerah lain harus bersyukur ada semacam Risingstar dan KDI, soal jebolannya kemana dan gimana, itu tergantung reputasi yang bersangkutan," ujar Nehe.

Nehe mengaku belajar dari eksistensi Trio Wijaya Risingstar 2 warga Simpang Empat Asahan. "Yang mengenalkan Trio Wijaya kepadaku justru H.Gus Irawan Pasaribu Ketua KONI Sumut di Musorprov KONI Sumut, Berastagi, bulan Januari, lupa tahunnya. 2015,2016 atau 2017. Pokoknya Musyawarah itu pergantian Ketua KONI Sumut dari Gus ke Jon Lubis,"ungkap Nehe.

Trio Wijaya waktu itu usai room audition dibawa Prof Ramadhan Hamdani Harahap dan sejumlah dosen Antropolog Fisip USU sosialisasi Trio Wijaya risingstar ke Brastagi.

Trio adalah mahasiswa semester akhir Antropologi Fisip USU waktu itu. Sedangkan Nehe pernah jadi mahasiswa Antropologi Fisip USU sekitar tahun 1987. Prof Dani juga pembimbing Nehe saat menjalani perkuliahan Pasca Sarjana di MSP Fisip USU 2013. "Klop lah. Trio anak Asahan. Juniorku di Antropologi USU. Aku suka musik. Takdirku jadi pendorong kemajuan remaja. Tak ada yang istimewa dariku. Lalu, tak ada alasanku untuk tidak membantu penggalangan dukungan buat Trio Wijaya,"kenang Nehe.

Pulang dari Brastagi Nehe langsung menggalang dukungan buatbTrio antara lain bikin pertunjukan musik dan Nobar Risingstar. Di Berastagi pun Nehe sudah bikin siaran langsung facebook Trio Wijaya nyanyi di depan peserta Musorprop KONI Sumut.

Dukungan dari publik Asahan mengalir. Nehe juga minta bantuan DPP KKK dan DPW KKK Jabosetabek untuk penggalangan di Jakarta sekitarnya.

"Akhirnya Yuli Hasyim Nasution kolegaku di KONI Asahan didampingi Ade Rosai Manurung dan Dea menawarkan kerjasama penggalangan dukungan untuk Trio Wijaya. Kata Yuli, founding di belakangnya adalah Ummi Winda Fitrika Taufan Gama Simatupang,"ungkap Nehe.

Respon Nehe terbuka lebar. "Wong dukungan dari abang betor aja kita terima, apalagi tim yang digerakkan istri Bupati kala itu, ya kami sambut hangat lah,"sambungnya.

Nehe lalu membuat garis kerja. Urusan lapangan ditangani Nehe dan kawan kawan. Urusan Yuli ke Ummi Winda. Sekali Nehe mendampingi Prof Dani dan tim Trio Wijaya audensi ke Bupati Asahan H.Taufan Gama S, Trio diberi Rp.15 juta dan dijanjikan Bupati akan mengirim keluarganya ke studio.

Gegap gempita Trio Wijaya. Coffee Coustik dan River View nyaris "pecah" oleh pengunjung. SMAN 4 Kisaran. Pesantren Daar Al Uluum. SMAN 1 Simpangempat asal sekolah Trio. Kios Cai simpang Diponegoro/Veteran pangkalan AMC dan rival team. Dan lainnya. Nehe hanya tahu lapangan. Sejauh mana peran Ummi Winda hanya Yuli yang tahu.


"Ada beberapa kali Yuli mendampingi emak Trio dan keluarga ke studio saat live perform. Waktu grandfinal RSI2 aku ditawari Yuli tiket PP untuk tiga orang. Itu kutolak. Sebab timku total ada 12 orang. Kuusulkan jatah kami diarahkan kepada keluarga Trio. Kami akan konsenstrasi laksanakan Nobar grandfinal. Trio hanya berhasil di peringkat ketiga. Pemuncak Andmesh Kamaleng NTT dan urutan kedua Khalida Sumbar,"urai Nehe.

Nah, belajar dari kiprah Trio Wijaya di RSI2 lah Nehe langsung menggantungkan harapannya kepada pejabat formal, pucuk di cinta ulam pun tiba...ada Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH yang menurut Nehe adalah Polisi berhati Malaikat, keras kepada penjahat tapi dekat kepada masyarakat.

Di tangan dan ucapan Kapolres Asahan lah semua dukungan untuk Suci sejak RSI3 mengalir. "Aku hanya menyambungkan Suci dan Bhakti ke Kapolres, setelah itu aku ikut. Itu aja!" Tegas Nehe.

Nehe mengaku sudah menyerah dan tak mau ikut ikutan menggalang dukungan buat Suci saat masuk proses KDI 2019. "Pak Tiar, bapak Suci dua kali ke rumah, aku hanya jawab tetap dukung Suci tapi tidak gegap gempita seperti risingstar,"jelas Nehe.

Sikap Nehe ini sampai ke Kapolres Asahan. Bukti polisi ini berhati malaikat, Napitupulu menemui Nehe dan berkata lembut "Abang yang mengenalkan Suci kepadaku, abang tak bisa menghindar. Abang harus tetap ikut memberhasilkan Suci,"kata Napitupulu kepada Nehe di sela pemberangkatan Tim sepakbola Asahan ke Solo dan Tangerang.

Kapolres Asahan setuju dengan konsep Nehe, dukungan Suci KDI 2019 tak perlu gegap gempita seperti Suci Risingstar. Cukup dukungan sms ke 95151, follow akun @officialmnctv diikuti like, komen dan mention foto Suci di situ. Maka setiap malam Selasa Kapolres Asahan menjadikan Callisto Cafe tempat pusat Nobar Suci, rutin, juga penggalangan melalui satuan dan polsek.

Strategi penggalangan dukungan yang berbeda dengan Risingstar ternyata efektif. Nobar Suci di rumahnya Bahung Sibatubatu dan rumah "uwaknya" di belakang Karaoke KKK Simpang Bunut dan beberapa titik muncul tiap malam Sabtu melaksanakan Nobar. Berbeda dengan saat Suci RSI3.

"Tiga nobar terakhir lah baru dibuat besar besaran di Irian Market, Pendopo Rumah Dinas Bupati dan Gedung Serba Guna,"jelas Nehe.

Surya Bersinar.
Ditanya apakah ada aral melintang atau riak riak dalam penggalangan dukungan buat Suci, Nehe menjawab: "Tentu ada lah. Namanya ini kan dunia. Ketidak pahaman akan melahirkan riak riak. Ada dari internal Suci maupun eksternal Suci. Tapi semua dilalui dengan baik,"ujar Nehe.

Salah satu contoh adalah sikap Nehe yang proaktif mengajak Official Suci KDI2019 ikut rapat di kantor bupati membahas persiapan Nobar 4 besar dan penyambutan Suci setelah lolos ke 3 Besar, agar tidak memunculkan kesalah pahaman di lapangan.

"Official KDI2019 tidak masuk daftar undangan rapat antara aparat Pemkab dan Kepolisian dipimpin langsung Bupati, Sekda dan Kabag Sumda Polres Asahan,"tandas Nehe.

Melalui Adit (personil official Suci KDI2019) Nehe mengajak tim official Sucu hadir dalam rapat itu. "Agar mereka tahu bagaimana keseriusan kita mendukung Suci. Entah apapun posisiku dalam rapat itu, tak peduli lah, asalkan baik ya kujalankan saja. Bhakti tidak kuajak karena Bhakti paham dan sudah tahu proses perjalanan semuanya,"cetus Nehe.

Apa yang dilakukan Kapolres Asahan dan jajaran dalam kerja keras menggalang semua potensi di pemerintahan dan masyarakat untuk Suci diakui Bupati Asahan H.Surya BSc karena dorongan Nurkarim Nehe sebagaimana dinyatakan Surya saat pemberangkatan Suci ke grandfinal dari kantor Bupati Asahan. Video terlampir:




Nehe tertawa lebar. "Itulah santun nya Bupati Asahan H.Surya BSc. Kapolres kita berhati malaikat. Kalau aku ditanya maka jawabanku begini: kerja keras Kapolres Asahan menggalang dukungan untuk Suci direspon bagus oleh Forkopimda Asahan, khususnya Bupati Asahan H.Surya BSc,"ujarnya.

Menurut Nehe, justru keberadaan Surya membuat rezeki Suci makin bersinar. "Suci punya kualitas, tapi butuh bantuan untuk membangun jaringannya, kugantungkan ke Kapolres Asahan. Napitupulu allout membantu, direspon Surya tak kalah seru. Jadilah Suci nomor satu. Semoga Asahan terus Bersatu,"tulis Nehe.

Pelajaran yang harus dipetik dari keberhasilan Suci menjuarai KDI2019, menurut Nehe, adalah Semakin Luas Silaturahmi akan Semakin Luas Rezeki. "Ayo kawan kawan, tua dan muda, mari perluas silaturahmi dan tentu saja meningkatkan kualiatasnya,"cetus Nehe.

Asahan Menggila.
Nobar grandfinal KDI 2019 di Gedung Serba Guna Kisaran seolah menggambarkan "Asahan Menggila".

Bupati Asahan H.Surya BSc, Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu SIK,MH, Kajari Asahan Rahmat Purwanto, Dandim 0208 Letkol Inf Sri Marantika Beruh SIP, Ketua DPRD H.Baharuddin Harahap, para pejabat birokrat, polisi dan TNI.

Tokoh masyarakat, tokoh pemuda seperti Anda Suhandra Rambe, Agus Ramanda, ada anggota DPRD Asahan dari PDIP Handi Afran Sitorus, dari PG Ripi Hamdani S.Sos,MSi, Ketua Harian KONI Asahan Haris ST dan lainnya berbaur di floor Gedung Serba Guna.

Kapolres Asahan tidak betah duduk, mondar mandir menghimbau dukungan aktif ke Suci. Sms dan instagraam. Menurut dua counter jual pulsa Telkomsel, angka penjualan menembus Rp.90 juta lebih yang dikordinir panitia ditambah pembelian cash para pengunjung."Kami kewalahan, habis stok," ujar Surya petugas Telkomsel.

Maka tak ayal, gegap gempita di Gedung Serba Guna Kisaran mulai meledak saat juri menyatakan Nia Pekanbaru di urutan ketiga.

Tentu saja: Suci Asahan juara pertama, disusul Marvin Ponorogo juara kedua.

*Yudi SP, Wan Lubis, Guntur SS, Ahmad RS, Rizky RP.