
Kadus VI Jatisari Legimin menerima bantuan bibit penghijauan dari Waspada Green Club yang diserahkan Biro Waspada Kisaran guna memantapkan Jatisari Dusun Hijau
Dusun Jatisari di Desa Tinggi Raja Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara berada di tengah perusahaan perkebunan PT.Bakrie Sumatera Plantations Tbk dan PTPN 3; Sungai Silau yang bermuara ke Sungai Asahan selanjutnya ke Selat Malaka mengalir di sebelah barat dan utara Dusun yang tergolong masih hijau Lingkungannya.
Ruas jalan khas pedesaan serasi dengan tata sosial kemasyarakatan sebagai hunian etnis Batak Asahan, Melayu dan Jawa diselingi gang lapis beton. Ruas jalan utara sudah tersentuh aspal Lapen sebahagian sedangkan ruas jalan selatan masih perkerasan. Jalan utama utara dan selatan ini dimulai dari jalan utama Kisaran-Kuala Piasa yang dulu berstatus jalan propinsi sampai ke batas bantaran Sungai Silau.
Ruas jalan khas pedesaan serasi dengan tata sosial kemasyarakatan sebagai hunian etnis Batak Asahan, Melayu dan Jawa diselingi gang lapis beton. Ruas jalan utara sudah tersentuh aspal Lapen sebahagian sedangkan ruas jalan selatan masih perkerasan. Jalan utama utara dan selatan ini dimulai dari jalan utama Kisaran-Kuala Piasa yang dulu berstatus jalan propinsi sampai ke batas bantaran Sungai Silau.
Ada apa di Dusun yang masih tergolong asri ini?
Partisipasi masyarakat terhadap proses pembangunan di dusun ini cukup tinggi termasuk sumbangan lahan untuk menghubungkan ruas jalan utama selatan dengan ruas jalan utama utara; nyaris bersisian dengan alur Sungai Silau berjarak sekitar lima ratus meter.
Di selatan, keturunan Kepala Kampung dahulu kala H.Abdul Djalil Manurung, tepatnya garis cucu dari salah seorang putera "pembuka kawasan ini" H.Abdul Latif Manurung menyumbang 1,5 meter tanah warisan untuk ruas jalan tersebut di atas ditambah sumbangan lahan dari Keluarga Besar M.Isa Sinaga/Umar Sinaga sehingga terwujud ruas jalan selebar tiga meter yang diberi nama Jalan H.Abdul Djalil Manurung. Selanjutnya untuk sampai ke ruas jalan utama utara ditambah lahan yang disumbangkan warga.
Pengerjaan ruas jalan sumbangan warga dari Selatan ke utara secara gotong royong bahkan di selatan tepatnya pada riol Jalan Garuda untuk masuk ke ruas jalan H.Abdul Djalil Manurung dibangun jembatan komposit sebagai bantuan infaq warga Siti Aminah salah satu puteri H.Abdul Latif Manurung.
Dari ruas jalan H.Abdul Djalil Manurung putra putri H.Abdul Latif Manurung; Zulkifli, Nurhabibi, Nurainun, Siti Aminah dan Johan Sahputra, membuat gang selebar dua meter diberi nama Gang H.Abdul Latif Manurung memasuki area warisan leluhur mereka dan saat ini sedang proses melenyapkan tanaman kelapa sawit dan sudah menanam pohon penghijauan ekonomis antara lain Mahoni, Sengon, Durian, Jambu Madu.
"Kami butuh bibit pohon Rambutan, Mangga Unggul, Alpukat dan tanaman keras ekonomis lainnya untuk melestarikan kehijauan dusun ini,"ucap Kepala Dusun VI Jatisari Legimin.
Umar Sinaga yang sudah menanam Mahoni di bataran Sungai Silau sebelah barat dusun berharap lebih banyak lagi distribusi bibit pohon penghijauan ke dusunnya.
"Bantaran Sungai Silau di sepanjang lahan keluarga kami akan kami hijaukan untuk mengamankan lingkungan lebih luas melestarikan keasrian dusun ini,"ujar Umar Sinaga.
Warga peduli pelestarian lingkungan ini berhasil meluruskan alur Sungai Silau yang berkelok kemudian dataran sisanya ditanaminya pohon penghijauan bersumber dari Bapedas Siantar lewat Universitas Asahan, Waspada Green Club dan Forum Studi Lingkungan (FOSIL) pimpinan aktivis Lingkungan Hidup Zainal Arifin Siagian SP.
Sedangkan keturunan H.Abdul Djalil Manurung dari garis anaknya H.Mukhtar Manurung; Edwardsyah Manurung/Ayub Sahputera Manurung membangun ulang rumah pribadinya sebagai simbol jasa dan pengabdian leluhur mereka dahulu kala membuka dan membangun kawasan asri ini.