Facebook Akui Bisa Rusak Mental

Facebook Akui Bisa Rusak Mental

Facebook Akui Bisa Rusak Mental

AKURAT.Co Rabu (20/12) pukul 15.39wib merilis bahwa Facebook mengakui kekhawatiran tentang penggunaan media sosial dan dampak negatif yang dimilikinya terhadap kesehatan mental.

Dilansir dari Sputnik, Rabu (20/12), ini adalah kali pertama media sosial itu terlibat dalam penelitian yang menghubungkan penggunaan platformnya dengan perkembangan gangguan psikologis, termasuk depresi.

Sebuah posting blog Facebook (15/12) yang ditulis oleh direktur riset Facebook, David Ginsberg, dan ilmuwan yang meneliti masalah terkait Moira Burke telah mengkonfirmasi tentang hal tersebut.

Keduanya menyatakan bahwa seorang individu mungkin memang mengalami kesehatan mental yang memburuk jika ia terus menggunakan Facebook.

Dalam posting mereka, Ginsberg dan Burke merujuk pada penelitian University of Michigan yang menemukan bahwa siswa yang ditugaskan untuk membaca posting Facebook setiap hari mengungkapkan keadaan yang buruk daripada subyek yang disuruh untuk melakukan chatting dengan teman di platform itu.

Studi independen yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Yale dan UC San Diego juga menunjukkan bahwa orang-orang yang sering "menyukai" update status teman mereka cenderung mengalami lebih banyak masalah kesehatan mental.

"Membaca tentang orang lain secara online bisa menyebabkan kondisi sosial yang negatif - bahkan mungkin lebih buruk daripada offline, karena pos orang sering kali dibuat semenarik mungkin dan menyanjung. Teori lain adalah bahwa internet membawa orang menjauh dari interaksi sosial secara langsung" tulis posting blog tersebut.

Namun, Ginsberg dan Burke mengusulkan solusi tak terduga untuk masalah ini, mengisyaratkan bahwa meninggalkan platform mungkin tidak diperlukan.

Sebenarnya, mereka menyerukan keterlibatan yang lebih dalam dengan media sosial, yang menyatakan bahwa berinteraksi secara aktif dengan orang-orang - terutama berbagi pesan, posting dan komentar dengan teman dekat dan mengenang interaksi masa lalu - terkait dengan perbaikan kehidupan.

"Kemampuan untuk terhubung dengan saudara, teman sekelas, dan kolega inilah hal pertama yang menarik banyak dari kita ke Facebook, dan tidak mengherankan jika tetap berhubungan dengan teman dan orang yang dicintai ini membawa kita kegembiraan dan memperkuat rasa komunitas kita," kata mereka.

Temuan ini muncul setelah dua mantan eksekutif senior Facebook secara terbuka mengecam model bisnis perusahaan karena efek negatifnya terhadap aktivitas mental. Lengkapnya:

https://m.akurat.co/id-97496-read-facebook-akui-penggunaannya-dapat-mempengaruhi-kesehatan-mental

Ahmad Muhajir, www.akurat.co