Membayangkan goa yang umumnya lubang besar mengarah perut bumi, dingin, gelap dan mencekam, ternyata salah. Goa Sigalapang ditempuh tiga jam dari Kisaran Asahan, berada di wilayah Meranti Timur Kabupaten Toba. Persis dari pekan Lobu Rappa belok kiri. Tanyakan saja ke warga arah ke Goa Sigalapang. Jalan lumayan bagus hanya ada sedikit di wilayah perkebunan yang harus ekstra hati hati melewatinya saat berkendara.
Sampai di lokasi Dusun VII Lobu Jiur Meranti Timur. Parkir kenderaan tersedia dan aman. Kita menuruni anak tangga yang ditata rapi oleh warga di bagian pinggul Bukit Barisan ini untuk mendapatkan semacam waduk alam di sungai gunung. Tepatnya lembah di pegunungan. Ada beberapa warung dan posko pengelola dari Kelompok Tani setempat.
Lubuk Sali Potpot.
Rabu 10 September 2020 persis tengah hari kami berlima tiba di lembah yang selalu digunakan untuk berkemah atau nginap di rumah panggung sederhana. Kami rombongan tunggal sebab bukan hari libur. Solihin, 22, pemuda berbadan kekar melayani mulai dari sebagai guide sampai "supir" rakit. Selesai makan siang atau melahap bontot, lalu ngopi dan main gitar sejenak, Solihin memberi kami rompi pelampung. Rakit akan membawa kami ke hulu Lubuk Sali Potpot atau menelusuri Goa Sigalapang.
Rabu 10 September 2020 persis tengah hari kami berlima tiba di lembah yang selalu digunakan untuk berkemah atau nginap di rumah panggung sederhana. Kami rombongan tunggal sebab bukan hari libur. Solihin, 22, pemuda berbadan kekar melayani mulai dari sebagai guide sampai "supir" rakit. Selesai makan siang atau melahap bontot, lalu ngopi dan main gitar sejenak, Solihin memberi kami rompi pelampung. Rakit akan membawa kami ke hulu Lubuk Sali Potpot atau menelusuri Goa Sigalapang.
Rakit ini merupakan beberapa ban dalam truk berisi angin di atasnya disusun lat kayu setengah kali dua inci. Solihin pun mengayuh di arus yang tak begitu deras dan tanpa jeram. Inilah Goa Sigalapang. "Dulu namanya Lubuk Sali Potpot. Siang saja gelap dan banyak kunang kunang makanya dinamai Sali Potpot," ujar Solihin.
Air Terjun.
Goa ini tidak seperti yang dibayangkan. Sigalapang adalah terowongan yang tertutup pohon rapat di "atapnya", dinding batu indah hasil lukisan alam, lantainya adalah Lubuk Sali Potpot berbentuk sungai. Makin ke hulu Goa ini makin menyempit. Sedikit sinar matahari yang masuk setelah menerobos lebatnya dedaunan. Target kami adalah melewati air terjun yang jatuh ke dalam goa.
Sensasi sungguh menakjubkan. Awalnya takut akhirnya ketagihan. Betapa tidak, lubuk memiliki kedalaman sekitar 20 meter. Permukaan bumi ratusan meter di atasnya. Airnya jernih segar. Sulit melukiskan dengan kata kata terangkai kalimat. Tuhan Yang Maha Kuasa memang selalu memberi nikmat. Allahu Akbar. Simak video di bawah ini:
Oh ya ketika hendak pulang kami bertemu pemuda pengawas lokasi bernama A Sahala Sarumpaet. Jika berminat kemari bisa mengubungi Sarumpaet di nomor WA081378585112.