IMAN DALAM SETEGUK AIR

Foto Eki-Bless
Allahu tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Dan Allahu lah yang menggerakkan hati-hati itu.
Allahu membukakan hati itu, bagi mereka yang mau dibukakan hatinya.
Allahu menutup hati itu, bagi mereka yang menginginkan hatinya ditutup.
Allahu membukakan pengetahuan pada hati-hati itu untuk dia mengetahui kebenaran. Lalu dia ambil kebenaran itu dan dia sungguh-sungguh mau menempuh kebenaran.
Tapi Allahu juga tutup hati itu dari kebenaran ketika Allahu tau bahwa dia tidak mau menerima kebenaran.
Semua dibukakan Alllahu dalam kesempatan masing-masing.
Ayat-ayat Allahu terbentang di muka bumi ini. Seluruh alam ini bisa kita lihat. Yang jauh maupun yang dekat.
Ada yang tampak terlihat di mata, ada yang tidak. Namun bisa dipahami dengan akal.
Allahu membukakan pengetahuan tentang kebenaran Allahu, kebenaran agama Allahu, tentang apa yang harus ditempuh dalam hidup ini agar menjadi manusia yang memuliakan Allahu. Allahu membukakan jalan untuk itu.
Diantara manusia ada yang tak mau menerima kebenaran dan menghinakan dirinya.
Diantara manusia ada yang menerima kebenaran itu dan Allahu memuliakannya.
Mata juga begitu.
Dibukakan oleh Allahu pandangan, Allahu suruh lihat ciptaanNya, itu ayat-ayat Allahu.
"Kitab suciKu adalah ayat-ayat Ku, wahyu-wahyuKu, firman-firmanKu. Lihat tuh kekuasaanKu yang ada di muka bumi bahkan kekuasaanKu yang ada pada dirimu. Ku bukakan matamu untuk melihat. Tinjaulah...analisalah semua itu! Lalu, ambillah pelajaran dari situ untuk kamu. Supaya kamu kenal siapa dirimu dan siapa Aku."
Namun apakah semua manusia mampu dan mau mengambil pelajaran???
Dua kelompok manusia pasti akan terjadi dalam hidup ini.
Meski begitu jelas...meski begitu gamblang, terang benderang Allahu bercerita tentang ayat-ayat itu...tetap saja....
Yang satu berkata,"Benar ya Allahu...ini ayat-ayatMu, kami beriman ya Allahu...kami taat perintahMu, kami tau itu semua ya Allahu."
Yang sebagian lagi, lain ceritanya. Meski begitu jelas ayat-ayat itu untuknya...tapi dia berkata apa?
"No way saya untuk ikut... No way saya untuk taat... No way untuk patuh!"
Lalu dimana letak salahnya ini???
Manusialah yang salah. Manusia yang menentukan. Manusia yang mengambil keputusan. Bukan siapa-siapa.
Allahu tunjukkan ayat-ayatNya, tanda-tanda keagunganNya, firman-firmanNya, semuanya...tujuannya untuk siapa? Binatang? Tumbuh-tumbuhan?
Nggak! Itu untuk kita, manusia.
Lalu...ngapain Allahu tunjukkan semua itu?
Supaya jadi pelajaran...jadi i'tibar. Supaya kita yakin...supaya kita puas. Supaya kita percaya ayat-ayat itu benar-benar mengantarkan kita kepada Allahu. Itu tujuannya.
Allahu tak mungkin menunjukkan Dzat-Nya kepada kita di dunia ini. Allahu tak mungkin tunjukkan perkara-perkara yang tidak bisa dipertunjukkan kepada manusia di alam dunia ini. Ga mau Allahu.
Diantara yang Allahu tunjukkan itu, bisa kita lihat, bisa dipahami, lalu kita yakini. Diantaranya ada yang tidak bisa kita lihat, kita tidak bisa dengar suaranya, tidak bisa disentuh, tapi itu ada, ayat-ayat itu ada, Allahu kasi petunjuk, Allahu gambarkan.
Allahu tunjukkan pada kita matahari, bulan, bintang, langit, bumi, planet-planet, semua bisa kita lihat dengan mata kepala kita. Ada yang bisa mengakui sebagai penciptanya? Tidak. Kecuali Allahu.
Kita bisa merasakan air. Ada yang mengaku bisa menciptakan air? Tidak! Yang punya kuasa menciptakan air itu cuma Allahu.
Air, bisa kita rasakan...dengan mata kita, dengan tangan kita, dengan telinga kita, dengan mulut kita, dengan kaki kita, dengan otak kita... Kita bisa rasakan. Ini semua datangnya pasti dari Allahu.
Ketika kita dapat air hujan turun dari langit... Siapa yang menurunkan hujan? Tentunya Allahu.
Emangnya awan yang nurunin hujan? Kadang di langit sudah banyak awan pun hujan tidak turun.
Ada matahari terbit, siapa yang membuat matahari terbit dari jam 6 pagi, terus sampai nanti menghilang lagi jam 6 sore?
Semua bisa kita lihat. Allahu kasi tau itu untuk kita.
Ada nggak yang Allahu beritahu perkara itu ada, tapi kita nggak bisa lihat, nggak bisa rasa?? Ada.
Malaikat. Kita nggak bisa lihat dia karena percuma...kita nggak kuat. Tapi yang ghoib, yang nggak kelihatan itu ada. Karena yang bilang ada itu, Allahu. Allahu nggak mungkin bohong. Izroil, ada. Kalau tidak percaya...nanti waktu mati. Buktikanlah. Malaikat Malik, malaikat Ridwan, malaikat Isrofil, semua itu ada. Tapi kamu hai manusia...ga boleh lihat dulu. Nanti! Kamu nggak mungkin bisa lihat sekarang.
Yang mampu batas matamu, yang mampu batas pikiranmu, yang mampu batas telingamu, Allahu tunjukkan. Yang kamu tak mampu tak mungkin Allahu tunjukkan. Kamu nggak akan kuat.
Bayangin...setiap hari kalau melihat Izroil...nggak makan...nggak minum...nggak tidur lah kita.
Jadi, Allahu sembunyikan... Andai surga Allahu tunjukkan...neraka pun Allahu tunjukkan...??? Sanggup kah kita??
Tapi semua itu Allahu sampaikan supaya kita percaya. Sumbernya Allahu.
Orang-orang yang beriman itu, nggak banyak ngomong...nggak banyak berceloteh.
Kalau yang berbicara itu Allahu...sami'na wa atho'na.
Sedangkan yang nggak mau beriman, yang nggak mau tunduk...dia akan bertanya dengan menghujat. "Buat apa sih Allahu sebutkan seperti ini? Untuk apa sih Allahu ciptakan ini? Ngapain Allahu ciptakan ini?"
Kalau sudah tidak mau beriman dari sononya...walau berjuta-juta ayat Allahu, Allahu tunjukkan pada mereka, emang dasarnya nggak mau beriman yaaa nggak bakalan beriman. Jangan harap dia beriman. Yang nggak mau beriman ya begitu.
Sedangkan yang mau beriman, satu ayat juga cukup untuk membuat hatinya tunduk. Nggak perlu 10, 100, 1000....nggak perlu!
Cukup 1 ayat.
Bahkan segelas air pun bisa membuat seseorang bertambah keimanannya pada Allahu.
Dengan meminum segelas air... "Air ya Allahu...alhamdulillah!"
Cuma segelas air lhoo...!
Karena nggak ada yang mungkin diantara manusia mampu membuat air. Ini sudah cukup menjadi pelajaran.
Di dalam air ada oksigen. Pikirkan gimana Allahu memasukkan oksigen di dalam air itu? Klo nggak ada oksigen di dalam air, nggak mungkin ikan bisa hidup. Ikan perlu bernafas...bernafas perlu oksigen. Ini secara ilmiah. Buktikanlah secara science bahwa air itu mengandung oksigen. Kan rumus kimia air juga H2O...ada unsur oksigen di situ.
Lalu, benarkah air itu sumber kehidupan manusia? Buktikanlah lagi kehidupan itu secara science.
Mungkin nggak, manusia hidup tanpa air di dunia ini? Nggak mungkin.
Hanya dengan setetes air, atau seteguk air...sudah bisa mengantarkan seseorang kepada Allahu sedalam-dalamnya dan setinggi-tingginya. Hanya dengan seteguk air.
Kamu dari air, kamu nggak mungkin hidup tanpa air.
Air adalah sumber kehidupan karena di dalamnya ada oksigen. Kamu nggak mungkin hidup tanpa oksigen.
Buktinya kalau kamu sakit, kamu dipaksa pakai tabung oksigen kalau kamu nggak bisa menghirupnya. Ditembuskan ke badanmu oksigen. Itu semua ilmu.
Apakah ada pertentangan antara ilmu dan fakta Al Qur'an dalam kehidupan manusia?? No, itulah kenyataannya.
Dan ketika mati nanti, kehidupan kamu pun ditutup pakai air. Air untuk memandikanmu sebelum kamu dibungkus dan dimasukkan ke dalam tanah. Dan jadilah tanah kembali.
Air itu ada dimana? Air ada di atas, air ada di bawah, Allahu sebutkan itu air.
Ada air dari atas, Allahu perintahkan untuk turun, lalu ada air dari perut bumi yang keluar memancar, ada air dari gunung, Allahu sebutkan dalam banyak ayat Al Qur'an tentang air ini.
Orang beriman, mudah sekali tunduk hanya dengan air saja.
Tapi orang yang tak mau beriman, jutaan perkara yang berkaitan dengan ayat-ayat Allahu, karena dia tidak mau beriman...tidak bakalan beriman. Untuk orang seperti ini...serahkan pada Allahu.
Kalau sudah tak ada kesiapan dari hati untuk beriman, dengan sekian macam ayat, apalagi cuma 1 ayat...apa yang bisa diharapkan dari manusia seperti itu? Allahu bilang dalam QS 6 : 110..."Sudahlah! Yang model begini...biarin saja dia dalam kesesatannya."
Ujung-ujungnya juga pasti mati. Sebagaimana kita datang dari Allahu, nanti kita kembali ke Allahu juga.
Semoga kita kelak kembali padaNya dalam keadaan beriman.
Catatan Diana
Jakarta, 27 10 18

Foto Eki-Bless
Allahu tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Dan Allahu lah yang menggerakkan hati-hati itu.
Allahu membukakan hati itu, bagi mereka yang mau dibukakan hatinya.
Allahu menutup hati itu, bagi mereka yang menginginkan hatinya ditutup.
Allahu membukakan pengetahuan pada hati-hati itu untuk dia mengetahui kebenaran. Lalu dia ambil kebenaran itu dan dia sungguh-sungguh mau menempuh kebenaran.
Tapi Allahu juga tutup hati itu dari kebenaran ketika Allahu tau bahwa dia tidak mau menerima kebenaran.
Semua dibukakan Alllahu dalam kesempatan masing-masing.
Ayat-ayat Allahu terbentang di muka bumi ini. Seluruh alam ini bisa kita lihat. Yang jauh maupun yang dekat.
Ada yang tampak terlihat di mata, ada yang tidak. Namun bisa dipahami dengan akal.
Allahu membukakan pengetahuan tentang kebenaran Allahu, kebenaran agama Allahu, tentang apa yang harus ditempuh dalam hidup ini agar menjadi manusia yang memuliakan Allahu. Allahu membukakan jalan untuk itu.
Diantara manusia ada yang tak mau menerima kebenaran dan menghinakan dirinya.
Diantara manusia ada yang menerima kebenaran itu dan Allahu memuliakannya.
Mata juga begitu.
Dibukakan oleh Allahu pandangan, Allahu suruh lihat ciptaanNya, itu ayat-ayat Allahu.
"Kitab suciKu adalah ayat-ayat Ku, wahyu-wahyuKu, firman-firmanKu. Lihat tuh kekuasaanKu yang ada di muka bumi bahkan kekuasaanKu yang ada pada dirimu. Ku bukakan matamu untuk melihat. Tinjaulah...analisalah semua itu! Lalu, ambillah pelajaran dari situ untuk kamu. Supaya kamu kenal siapa dirimu dan siapa Aku."
Namun apakah semua manusia mampu dan mau mengambil pelajaran???
Dua kelompok manusia pasti akan terjadi dalam hidup ini.
Meski begitu jelas...meski begitu gamblang, terang benderang Allahu bercerita tentang ayat-ayat itu...tetap saja....
Yang satu berkata,"Benar ya Allahu...ini ayat-ayatMu, kami beriman ya Allahu...kami taat perintahMu, kami tau itu semua ya Allahu."
Yang sebagian lagi, lain ceritanya. Meski begitu jelas ayat-ayat itu untuknya...tapi dia berkata apa?
"No way saya untuk ikut... No way saya untuk taat... No way untuk patuh!"
Lalu dimana letak salahnya ini???
Manusialah yang salah. Manusia yang menentukan. Manusia yang mengambil keputusan. Bukan siapa-siapa.
Allahu tunjukkan ayat-ayatNya, tanda-tanda keagunganNya, firman-firmanNya, semuanya...tujuannya untuk siapa? Binatang? Tumbuh-tumbuhan?
Nggak! Itu untuk kita, manusia.
Lalu...ngapain Allahu tunjukkan semua itu?
Supaya jadi pelajaran...jadi i'tibar. Supaya kita yakin...supaya kita puas. Supaya kita percaya ayat-ayat itu benar-benar mengantarkan kita kepada Allahu. Itu tujuannya.
Allahu tak mungkin menunjukkan Dzat-Nya kepada kita di dunia ini. Allahu tak mungkin tunjukkan perkara-perkara yang tidak bisa dipertunjukkan kepada manusia di alam dunia ini. Ga mau Allahu.
Diantara yang Allahu tunjukkan itu, bisa kita lihat, bisa dipahami, lalu kita yakini. Diantaranya ada yang tidak bisa kita lihat, kita tidak bisa dengar suaranya, tidak bisa disentuh, tapi itu ada, ayat-ayat itu ada, Allahu kasi petunjuk, Allahu gambarkan.
Allahu tunjukkan pada kita matahari, bulan, bintang, langit, bumi, planet-planet, semua bisa kita lihat dengan mata kepala kita. Ada yang bisa mengakui sebagai penciptanya? Tidak. Kecuali Allahu.
Kita bisa merasakan air. Ada yang mengaku bisa menciptakan air? Tidak! Yang punya kuasa menciptakan air itu cuma Allahu.
Air, bisa kita rasakan...dengan mata kita, dengan tangan kita, dengan telinga kita, dengan mulut kita, dengan kaki kita, dengan otak kita... Kita bisa rasakan. Ini semua datangnya pasti dari Allahu.
Ketika kita dapat air hujan turun dari langit... Siapa yang menurunkan hujan? Tentunya Allahu.
Emangnya awan yang nurunin hujan? Kadang di langit sudah banyak awan pun hujan tidak turun.
Ada matahari terbit, siapa yang membuat matahari terbit dari jam 6 pagi, terus sampai nanti menghilang lagi jam 6 sore?
Semua bisa kita lihat. Allahu kasi tau itu untuk kita.
Ada nggak yang Allahu beritahu perkara itu ada, tapi kita nggak bisa lihat, nggak bisa rasa?? Ada.
Malaikat. Kita nggak bisa lihat dia karena percuma...kita nggak kuat. Tapi yang ghoib, yang nggak kelihatan itu ada. Karena yang bilang ada itu, Allahu. Allahu nggak mungkin bohong. Izroil, ada. Kalau tidak percaya...nanti waktu mati. Buktikanlah. Malaikat Malik, malaikat Ridwan, malaikat Isrofil, semua itu ada. Tapi kamu hai manusia...ga boleh lihat dulu. Nanti! Kamu nggak mungkin bisa lihat sekarang.
Yang mampu batas matamu, yang mampu batas pikiranmu, yang mampu batas telingamu, Allahu tunjukkan. Yang kamu tak mampu tak mungkin Allahu tunjukkan. Kamu nggak akan kuat.
Bayangin...setiap hari kalau melihat Izroil...nggak makan...nggak minum...nggak tidur lah kita.
Jadi, Allahu sembunyikan... Andai surga Allahu tunjukkan...neraka pun Allahu tunjukkan...??? Sanggup kah kita??
Tapi semua itu Allahu sampaikan supaya kita percaya. Sumbernya Allahu.
Orang-orang yang beriman itu, nggak banyak ngomong...nggak banyak berceloteh.
Kalau yang berbicara itu Allahu...sami'na wa atho'na.
Sedangkan yang nggak mau beriman, yang nggak mau tunduk...dia akan bertanya dengan menghujat. "Buat apa sih Allahu sebutkan seperti ini? Untuk apa sih Allahu ciptakan ini? Ngapain Allahu ciptakan ini?"
Kalau sudah tidak mau beriman dari sononya...walau berjuta-juta ayat Allahu, Allahu tunjukkan pada mereka, emang dasarnya nggak mau beriman yaaa nggak bakalan beriman. Jangan harap dia beriman. Yang nggak mau beriman ya begitu.
Sedangkan yang mau beriman, satu ayat juga cukup untuk membuat hatinya tunduk. Nggak perlu 10, 100, 1000....nggak perlu!
Cukup 1 ayat.
Bahkan segelas air pun bisa membuat seseorang bertambah keimanannya pada Allahu.
Dengan meminum segelas air... "Air ya Allahu...alhamdulillah!"
Cuma segelas air lhoo...!
Karena nggak ada yang mungkin diantara manusia mampu membuat air. Ini sudah cukup menjadi pelajaran.
Di dalam air ada oksigen. Pikirkan gimana Allahu memasukkan oksigen di dalam air itu? Klo nggak ada oksigen di dalam air, nggak mungkin ikan bisa hidup. Ikan perlu bernafas...bernafas perlu oksigen. Ini secara ilmiah. Buktikanlah secara science bahwa air itu mengandung oksigen. Kan rumus kimia air juga H2O...ada unsur oksigen di situ.
Lalu, benarkah air itu sumber kehidupan manusia? Buktikanlah lagi kehidupan itu secara science.
Mungkin nggak, manusia hidup tanpa air di dunia ini? Nggak mungkin.
Hanya dengan setetes air, atau seteguk air...sudah bisa mengantarkan seseorang kepada Allahu sedalam-dalamnya dan setinggi-tingginya. Hanya dengan seteguk air.
Kamu dari air, kamu nggak mungkin hidup tanpa air.
Air adalah sumber kehidupan karena di dalamnya ada oksigen. Kamu nggak mungkin hidup tanpa oksigen.
Buktinya kalau kamu sakit, kamu dipaksa pakai tabung oksigen kalau kamu nggak bisa menghirupnya. Ditembuskan ke badanmu oksigen. Itu semua ilmu.
Apakah ada pertentangan antara ilmu dan fakta Al Qur'an dalam kehidupan manusia?? No, itulah kenyataannya.
Dan ketika mati nanti, kehidupan kamu pun ditutup pakai air. Air untuk memandikanmu sebelum kamu dibungkus dan dimasukkan ke dalam tanah. Dan jadilah tanah kembali.
Air itu ada dimana? Air ada di atas, air ada di bawah, Allahu sebutkan itu air.
Ada air dari atas, Allahu perintahkan untuk turun, lalu ada air dari perut bumi yang keluar memancar, ada air dari gunung, Allahu sebutkan dalam banyak ayat Al Qur'an tentang air ini.
Orang beriman, mudah sekali tunduk hanya dengan air saja.
Tapi orang yang tak mau beriman, jutaan perkara yang berkaitan dengan ayat-ayat Allahu, karena dia tidak mau beriman...tidak bakalan beriman. Untuk orang seperti ini...serahkan pada Allahu.
Kalau sudah tak ada kesiapan dari hati untuk beriman, dengan sekian macam ayat, apalagi cuma 1 ayat...apa yang bisa diharapkan dari manusia seperti itu? Allahu bilang dalam QS 6 : 110..."Sudahlah! Yang model begini...biarin saja dia dalam kesesatannya."
Ujung-ujungnya juga pasti mati. Sebagaimana kita datang dari Allahu, nanti kita kembali ke Allahu juga.
Semoga kita kelak kembali padaNya dalam keadaan beriman.
Catatan Diana
Jakarta, 27 10 18