Meminta PadaNya Jangan Sombong
Mungkin kita masih ingat saat guru kita mengajarkan tentang doa. bahwa doa itu bukan sekedar ucapan tapi ada tata caranya, ada akhlaknya, ada kesopan santunannya di hadapan Allah SWT.
Hadirkan hati dalam doa dan harapan kita, yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan, Allah akan mengijabah doa kita. Dan hadirkan rasa kekhusyukan, di hadapan Allah. Do’a itu jangan sambilan, jangan pula basa-basian.
Harus ada tekad dalam hati, ada kesungguhan, ada kejujuran di hadapan Allah dalam doa tersebut.
Jangan pernah minta ke Allah (dalam doa)...”Ya Allah beri aku ini, jika Kau ingin memberi... Ya Allah sayangi aku, jika Kau mau menyayangi.. Ya Allah ampuni aku, jika Kau mau mengampuni...” Nggak boleh tuhh!! Doa yang demikian tidak pantas di hadapan Allah.
Yakinlah Allah ta'ala mampu memberi apapun yang kamu minta.
Mohon doa itu, juga harus terus menerus. NON STOP. Terus saja lakukan, walau belum mendapatkan jawabannya, terus sebutkan doamu, terus sampaikan harapan-harapanmu pada Allah SWT, jangan pernah berhenti!!
Karena terkadang Allah tidak menjawab doa secara langsung ketika kita berdoa.
Kalau kita berdo'a kepada Allah, sementara do'a kita belum dikabulkan oleh Allah ta’ala, kita harus tetap husnuzon kepadaNya. Dia sedang memperhatikan kita, Dia sedang ingin kita terus menerus memanggil-manggil nama-Nya, Dia sedang ingin melihat kita bersimpuh di hadapan-Nya, berharap hanya pada-Nya. Dia memperhatikan itu dengan senangnya.
Dan Rosulullohpun berkata,"Jangan kamu merasa lemah dengan doamu yang kamu ucapkan terus menerus, lalu merasa bosan dan kamu tinggalkan."
Karena sebanyak apapun kamu berdoa, meski terus-menerus meminta ke Allah ta’ala, itu tidak menjadi kerugian bagimu.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Sesungguhnya mengenai sebuah urusan, barang siapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka atasnya." (Riwayat At Tirmidzi, dan ia menyatakan “hasan”)
Kenapa kamu tidak meminta sementara kamu lemah?? Kamu tidak punya apa-apa, kamu tidak punya kekuatan.
"Sombong banget sihh!! Kamu tuh siapa? Kamu nggak mau meminta sama Allah, kamu nggak mengharap, nggak menengadah ke Allah, nggak merunduk ke Allah, kamu itu siapa? Harusnya kamu tau diri lhooo...!!”
Yahh begitulah manusia...begitulah kita. Kita merasa nggak butuh Allah. Seharusnya yang nggak butuh itu Allah kepada kita...bukannya kita kepada Allah.
Apakah ini yang terjadi di dalam masyarakat hari ini???
Hidup penuh dengan kesulitan, hidup penuh dengan bencana, hidup penuh dengan musibah, tapi seperti nggak butuh dengan Allah...seperti nggak merasa punya Tuhan, Allah !!
Siapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka atasnya.
Kalau Allah murka maka, Ia tunjukkan sikap marah-Nya, Ia tampilkan marah-Nya itu dalam bentuk tindakan.
Kita ini sedang menghadapi persoalan-persoalan yang non stop, lalu kita bisanya berprasangka buruk kepada Allah...
“Ya Allah kenapa saya ditimpa musibah terus, kenapa bangsa ini ditimpa bencana terus...???”
"Kamu itu sombong! Tau nggak? Kamu itu angkuh! Kamu itu nggak tau diri, tau nggak?
Al Qur’an Surat Al-A’raf : 55 :
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Minta donk!!
Tunjukkan donk takutmu itu di hadapan Tuhanmu.
Tunjukkan kamu itu butuh.
QS A’raf ayat 56 :
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
Dan Allah tidak menginginkan kita berdo'a itu buru-buru minta dikabulkan. Allah tak suka itu.
Rasulullah saw mengatakan dalam masalah ini, “Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdoa..... "
Jangan atur Allah untuk mengabulkan permintaanmu. Biarkan Allah yang tau bagaimana dan kapan Dia mengabulkannya untukmu.
Jangan kamu anggap itu sesuatu yang sia-sia. Lalu kamu berkata...(lanjutan dari hadits di atas),"Sungguh aku telah berdoa dan berdoa, namun tak juga aku melihat doaku dikabulkan, lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan do’a tersebut”. (HR Muslim)
Jangan anggap Tuhanmu tidak peduli denganmu,
Kamu harus tau... Allah mah perhatian sama kamu.
Selanjutnya, diajarkan juga oleh Rasulullah saw, perkara masalah doa ini adalah, kontrol diri, jaga makan dan minum kita.
Terkadang banyak doa ini kandas gara-gara makan minum kita yang nggak jelas. Makan dan minuman yang haram, makan dan minuman yang dibenci Allah. Halal yang harus kita tempuh, yang baik yang harus kita kejar.
Yang haram itu menjadi penghalang dari doa yang kita minta pada Allah ta’ala untuk dikabulkan.
Dalam sebuah hadits Rasululloh saw berkata, kepada Sa'ad, seorang sahabat nabi, Rasululloh mengajarkan kepadanya..."Ya Sa'ad, perbaiki makananmu, maka akan jadilah doamu itu mustajab." Di sini diriwayatkan oleh Tabrani.
Selagi doa kita itu sungguh-sungguh jujur, Allah ta’ala akan terus mengabulkan do'a kita. cepat atau lambat.
Catatan Diana
Referensi : Habib Ahmad Almunawar
Mungkin kita masih ingat saat guru kita mengajarkan tentang doa. bahwa doa itu bukan sekedar ucapan tapi ada tata caranya, ada akhlaknya, ada kesopan santunannya di hadapan Allah SWT.
Hadirkan hati dalam doa dan harapan kita, yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan, Allah akan mengijabah doa kita. Dan hadirkan rasa kekhusyukan, di hadapan Allah. Do’a itu jangan sambilan, jangan pula basa-basian.
Harus ada tekad dalam hati, ada kesungguhan, ada kejujuran di hadapan Allah dalam doa tersebut.
Jangan pernah minta ke Allah (dalam doa)...”Ya Allah beri aku ini, jika Kau ingin memberi... Ya Allah sayangi aku, jika Kau mau menyayangi.. Ya Allah ampuni aku, jika Kau mau mengampuni...” Nggak boleh tuhh!! Doa yang demikian tidak pantas di hadapan Allah.
Yakinlah Allah ta'ala mampu memberi apapun yang kamu minta.
Mohon doa itu, juga harus terus menerus. NON STOP. Terus saja lakukan, walau belum mendapatkan jawabannya, terus sebutkan doamu, terus sampaikan harapan-harapanmu pada Allah SWT, jangan pernah berhenti!!
Karena terkadang Allah tidak menjawab doa secara langsung ketika kita berdoa.
Kalau kita berdo'a kepada Allah, sementara do'a kita belum dikabulkan oleh Allah ta’ala, kita harus tetap husnuzon kepadaNya. Dia sedang memperhatikan kita, Dia sedang ingin kita terus menerus memanggil-manggil nama-Nya, Dia sedang ingin melihat kita bersimpuh di hadapan-Nya, berharap hanya pada-Nya. Dia memperhatikan itu dengan senangnya.
Dan Rosulullohpun berkata,"Jangan kamu merasa lemah dengan doamu yang kamu ucapkan terus menerus, lalu merasa bosan dan kamu tinggalkan."
Karena sebanyak apapun kamu berdoa, meski terus-menerus meminta ke Allah ta’ala, itu tidak menjadi kerugian bagimu.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Sesungguhnya mengenai sebuah urusan, barang siapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka atasnya." (Riwayat At Tirmidzi, dan ia menyatakan “hasan”)
Kenapa kamu tidak meminta sementara kamu lemah?? Kamu tidak punya apa-apa, kamu tidak punya kekuatan.
"Sombong banget sihh!! Kamu tuh siapa? Kamu nggak mau meminta sama Allah, kamu nggak mengharap, nggak menengadah ke Allah, nggak merunduk ke Allah, kamu itu siapa? Harusnya kamu tau diri lhooo...!!”
Yahh begitulah manusia...begitulah kita. Kita merasa nggak butuh Allah. Seharusnya yang nggak butuh itu Allah kepada kita...bukannya kita kepada Allah.
Apakah ini yang terjadi di dalam masyarakat hari ini???
Hidup penuh dengan kesulitan, hidup penuh dengan bencana, hidup penuh dengan musibah, tapi seperti nggak butuh dengan Allah...seperti nggak merasa punya Tuhan, Allah !!
Siapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah murka atasnya.
Kalau Allah murka maka, Ia tunjukkan sikap marah-Nya, Ia tampilkan marah-Nya itu dalam bentuk tindakan.
Kita ini sedang menghadapi persoalan-persoalan yang non stop, lalu kita bisanya berprasangka buruk kepada Allah...
“Ya Allah kenapa saya ditimpa musibah terus, kenapa bangsa ini ditimpa bencana terus...???”
"Kamu itu sombong! Tau nggak? Kamu itu angkuh! Kamu itu nggak tau diri, tau nggak?
Al Qur’an Surat Al-A’raf : 55 :
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Minta donk!!
Tunjukkan donk takutmu itu di hadapan Tuhanmu.
Tunjukkan kamu itu butuh.
QS A’raf ayat 56 :
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."
Dan Allah tidak menginginkan kita berdo'a itu buru-buru minta dikabulkan. Allah tak suka itu.
Rasulullah saw mengatakan dalam masalah ini, “Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdoa..... "
Jangan atur Allah untuk mengabulkan permintaanmu. Biarkan Allah yang tau bagaimana dan kapan Dia mengabulkannya untukmu.
Jangan kamu anggap itu sesuatu yang sia-sia. Lalu kamu berkata...(lanjutan dari hadits di atas),"Sungguh aku telah berdoa dan berdoa, namun tak juga aku melihat doaku dikabulkan, lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan do’a tersebut”. (HR Muslim)
Jangan anggap Tuhanmu tidak peduli denganmu,
Kamu harus tau... Allah mah perhatian sama kamu.
Selanjutnya, diajarkan juga oleh Rasulullah saw, perkara masalah doa ini adalah, kontrol diri, jaga makan dan minum kita.
Terkadang banyak doa ini kandas gara-gara makan minum kita yang nggak jelas. Makan dan minuman yang haram, makan dan minuman yang dibenci Allah. Halal yang harus kita tempuh, yang baik yang harus kita kejar.
Yang haram itu menjadi penghalang dari doa yang kita minta pada Allah ta’ala untuk dikabulkan.
Dalam sebuah hadits Rasululloh saw berkata, kepada Sa'ad, seorang sahabat nabi, Rasululloh mengajarkan kepadanya..."Ya Sa'ad, perbaiki makananmu, maka akan jadilah doamu itu mustajab." Di sini diriwayatkan oleh Tabrani.
Selagi doa kita itu sungguh-sungguh jujur, Allah ta’ala akan terus mengabulkan do'a kita. cepat atau lambat.
Catatan Diana
Referensi : Habib Ahmad Almunawar