Presiden Minta Tingkatkan Operasi KMSB

Presiden Minta Tingkatkan Operasi KMSB

Presiden Minta Tingkatkan Operasi KMSB

Idrus Marham (kemeja putih) dan Budiawan S.Sos, MSi Staf Basarnas Medan.




Keluarga korban dan warga lainnya, di Posko Tim SAR Gabungan di dermaga pelabuhan Tigaras,memperhatikan daftar nama 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun 5, Senin (25/6).


Suratkabar Waspada berskala nasional yang terbit di Medan, Senin (25/6), menyiarkan, Mentri Sosial RI Idrus Marham dengan tegas menyatakan pemerintah akan menertibkan dan mengatur pelayaran di Danau Toba menjawab keluhan salah seorang kekuarga korban. "Yang tak mau diatur jangan di sini. Ini negara punya aturan," katanya.

Lengkapnya:
Presiden Jokowi meminta agar operasi pencarian penumpang dan KM Sinar Bangun semakin ditingkatkan.

Mentri Sosial Idrus Marham menyampaikan hal itu ketika berdialog dengan keluarga korban di Posko SAR Gabungan Pelabuhan Tiga Ras, Minggu (24/6) siang. "Presiden minta tingkatkan, maksimalkan. Ini bencana nasional, saya bisa bayangkan kesedihan bapak bapak ibu ibu sekalian, sedangkan kami sangat merasa berduka,"ujar Idrus mendeskrepsikan ungkapan duka dari penjuru nusantara.

Selain minta agar operasi pencarian, lanjut Idrus, presiden mengajak semua pihak menyadari adanya kuasa Tuhan sehingga kegiatan doa harus terus menerus dilakukan. "Manusia hanya berupaya, ini usaha pemerintah didukung banyak pihak, terus mencari dan mencari. Mari kita berdoa, ada yang berkuasa di atas manusia," tegasnya yang dalam kesempatan itu memberi santunan Rp.15 juta untuk ahli waris korban.

Terkait usaha pencarian dan doa, Idrus meminta semua pihak agar tidak mendiskusikan lagi soal manifes dan kelayakan kapal. "Yang jelas faktanya ada rakyat yang ditimpa musibah, negara harus membantu. Jangan diskusikan soal manifes sebab sudah jelas tidak ada manifes dengan kapasitas 50 sampai 60 penumpang namun ada hampir 200 penumpang di kapal itu,"tandasnya.

Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan Mensos Idrus Marham mengungatkan penanggulangan tenggelamnya KM Sinar Bangun tak hanya mengurusi kapal dan penumpang akan tetapi keluarga korban harus diperhatikan dan diurus juga.

"Selaku Mentri Sosial saya akan meminta masing masing bupati membuat SK korban tenggelamnya kapal, ini warga kabupaten kami...,maka kami akan membantu sepenuhnya keluarga korban,"ujar Idrus.

Bukan Sekali.
"Kami sudah terus menerus berdoa dalam kebaktian pak mentri, tolonglah pak mentri. Saya tidak akan pulang sebelum anak saya dapat," kata Sarni br Simarmata ibu dari korban Ranto Fajar Siregar warga dusun I Pane kabupaten Simalungun.

Sarni dalam sedu sedan menyampaikan terimakasih kepada Mentri Sosial karena petugas petugas yang diturunkan di sini luar biasa baiknya.

"Sama seperti kakak itu tadi yang bicara, saya mohon pak bagaimana suami saya Moan Siagian bisa didapatkan. Bukan bantuan uang ini yang kami utamakan. Tolonglah pak mentri,"sambung Erlin Sialagan istri dari korban tenggelam Moan Siagian.

Pembicara ketiga mewakili keluarga korban, Rosinta br Sijabat, sama dengan dua perwakilan sebelumnya minta upaya dimaksimalkan. Kakak kembar Rosinta bersama anaknya ikut tenggelam dengan KM Sinar Bangun.

"Bukan sekali ini kejadian kapal tenggelam pak mentri. Tolong sampaikan kepada bapak Presiden tertibkan lah pelayaran di Danau Toba ini. Jangan hanya mengutamakan kepentingan nakhoda dan pemilik kapal tapi tolong juga kami rakyat ini,"ujar Rosinta.

Menjawab ini Mentri Sosial Idrus Marham menyatakan pemerintah akan tegas mengatur pelayaran di sini. "Yang tidak mau diatur jangan di sini, ini negara punya aturan,"katanya.

Staff Basarnas Budiawan S.Sos, Msi yang mendampingi Mensos menyatakan dari hari pertama dan seterusnya upaya terus meningkat.

"Sekarang sudah bermain alat. Manusia hanya mampu menyelam ke kedalaman 50 meter. Awalnya kita prediksi kedalaman di sini 500 meter ternyata 600, bahkan 800 meter. Di danau berbeda kondisinya dengan penyelamatan di laut,"cetus Budiawan.

Budiawan menyatakan pihaknya bahkan sudah memikirkan jika kapal ditemukan oleh MASS Sonar di dasar danau maka masalahnya bagaimana mendatangkan kapal crane untuk mengangkut KM Sinar Bangun. "Ini danau, bukan laut. Tidak ada akses crane kemari. Ini sudah kami pikirkan,"tandasnya.

Kunjungan kerja Mensos RI Idrus Marham sejam setelah upaya pencarian dipimpin Kepala Basarnas Marsekal Madya M.Syaugi bertolak dari dermaga Tiga Ras.***



Baca WASPADA halaman A2 edisi Senin 25 Juni 2018, judul "Presiden Minta Maksimalkan Operasi Pencarian KMSB. Kapal Tenggelam Bukan Sekali."

Untuk artikel/berita lainnya simak di waspadamedan.com