Semiloka Waspada Di Darat, Pantai Dan Air
Wartawan Waspada diharapkan menjadi penulis yang baik, bertanggung jawab dan profesional sesuai asas Jurnalistik.
Hal itu disampaikan Komisaris Utama Harian Waspada, Tribuana Said melalui Redaktur Sumatera Utara (Redsum), David Swayana dalam semi lokakarya wartawan Waspada se-Sumut, bertempat di Labersa Toba Hotel, Balige (2/9).
Tim Tiga Waspada Sumut David Swayana (Redaktur Sumut), HM Husni Siregar (Kabiro DS Sergei), Nurkarim Nehe (Kabiro Asahan TBalai Batubara) usai memimpin Semiloka di Labersa Hotel, 2-3 September 2020.
Narasumber semiloka Redaktur Sumut David Swayana, Kabiro DS Sergei HM Husni Siregar, Kabiro Astara Nurkarim Nehe (Tim Tiga).
Pembanding Natar Manalu (Dairi), Iwan Hasmy (Batubara), Mohot Lubis (Sidempuan) sekaligus Moderator. Panitia ditangani langsung Kabiro Bona Pasogit Horden Silalahi dibantu Yana Gultom (Simalungun).
David menjelaskan, konsekuensi kesalahan atas tulisan sangat besar karena dapat merugikan diri sendiri dan redaksi. "Wartawan yang salah menulis berita berpotensi digugat pidana atau perdata. Dan otomatis bisa merugikan diri sendiri atau media tempat bekerja," katanya.
Katanya, pada era digital saat ini pembaca juga semakin teliti dan kritis. Sehingga wartawan dituntut lebih hati-hati melahirkan karya jurnalistik.
Selain menjadi penulis yang baik, David juga menekankan beberapa hal yang mendukung kreatifitas wartawan, salahsatunya mengangkat sejarah atau kearifal lokal lewat rubrik atau laporan khusus sehingga mendapat perhatian dan pelestarian untuk dapat diketahui anak cucu ke depan.
"Kiprah sejarah perjuangan atau kisah heroik Pahlawan di daerah mempertahankan tanah leluhur kerap terabaikan. Misalnya, pertempuran tiga kincat di Tanah Karo. Jadi hal ini diangkat melalui rubrik akan mendapat perhatian dari pemangku kepentingan," ulasnya.
Cerita rakyat yang sifatnya menghibur informatif kepada masyarakat perlu dibuat untuk dimuat di Waspada. Rubrik lain dulu, lain sekarang dan saatnya kita peduli. Lewat tulisan tersebut, ada nilai positif yang dapat dipetik, dan pada akhirnya melahirkan simbisosis mutualisme antara redaksi dengan obyek dalam tulisan.
Senada dengan itu, H. Husni Siregar, dan Nurkarim Nehe selaku anggota tim tiga Harian Waspada yang ditugaskan redaksi membina dan mengevaluasi kinerja wartawan Waspada se-Sumatera Utara meminta wartawan daerah untuk membangun komunikasi yang baik dengan semua mitra kerja.
Sebagai tim tiga Harian Waspada, mereka ditugaskan membina dan mengawasi kinerja para wartawan, mendampingi wartawan yang butuh dukungan untuk menjalin kemitraan dengan redaksi.
Selain itu, dalam semi lokakarya itu, tim tiga juga menyampaikan kiat, strategi menjadi penulis yang baik serta profesional sesuai Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
*Peresmian Kantor Biro Bonapasogit.
Usai pelaksanaan semi lokakarya Wartawan Waspada se-Sumatra Utara (Sumut) di Hotel Labersa International, Balige, Tim Tiga Harian Waspada resmikan Kantor Biro Harian Waspada Bonapasogit, bertempat di Jl. Pematang Siantar, Desa Sibola Hotang, kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Kamis (3/9).
Peresmian, kantor biro Harian Waspada Bonapasogit itu langsung dihadiri Tim Tiga, H Husni Siregar, Nurkarim Nehe, Mohot Lubis bersama Redaktur Sumut David Swayana serta wartawan dari berbagai Biro se-Sumut.
H. Husni Siregar di sela peresmian Biro Waspada Bonapasogit itu, kepada wartawan mengaku bangga dan apresiasi atas berdirinya kantor Biro Harian Waspada Bonapasogit. "Ada kebanggaan tersendiri dari Waspada bahwa setiap biro di Sumut, termasuk Bonapasogit sudah mendirikan kantor Biro," ujarnya.
Tujuannya, kata H. Husni, dengan terbentuknya Biro Waspada di beberapa daerah, pembinaan wartawan di biro itu dapat terlaksana dan teratur serta berkesinambungan. Apakah nanti komunikasi pimpinan dan bawahan dilakukan secara berkala, itu kita percayakan atas kesepakatan bersama dari setiap Biro. "Jika pimpinan (Kabiro) dan bawahan (wartawan) dapat melakukan komunikasi yang baik maka sinkronisasi itu dapat berjalan," tukasnya.
Lewat komunikasi dalam Biro tadi, kata Husni, bisa diatur penugasan-penugasan wartawan untuk wilayah liputan dan membuat agenda setting pribadi.
Husni yang sudah 40 tahun berkarya di Harian Waspada itu mengharapkan agar wartawan di setiap biro menjaga komunikasi yang baik. Apabila itu sudah dilakukan, sudah terlaksana tugas.
Mengenai TOR liputan, hal itu sudah diarahkan melalui pertemuan-pertemuan. Dan Tim Tiga yang ditugaskan Pemred akan melakukan evaluasi secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja kawan-kawan agar Waspada lebih diminati masyarakat.
"Sekali lagi, kita bangga. Biro Waspada Bonapasogit yang baru terbentuk sudah memiliki kantor. Dan kami harap Biro lainnya di Sumatera Utara yang memiliki kantor biro agar segera dibenahi. "Lewat kantor biro, pembinaan terhadap kawan-kawan wartawan di daerah dapat terlaksana," pungkasnya.
*Semiloka Terindah
Deruan ombak kecil dan semilir angin di bibir Pantai Lumban Bulbul, Danau Toba, Kec. Balige, Kabupaten Toba, menyambut hadirnya para pengunjung di pantai berpasir putih nan indah ciptaan Sang Maha Kuasa.
Melangkahkan kaki divatas pasir putih sambil menelusuri pantai, disambut sapa nan ramah para pedagang yang menjual berbagai jenis kuliner dan souvenir.
Sejauh kita melangkah, inilah yang kita rasakan di Pantai Bulbul. Keindahan alam Ibu Pertiwi Indonesia memang sangat menakjubkan.
Sedikit, penulis mengisahkan tentang perjalanan ke lokasi pantai hingga keliling naik kapal tradisional selama dua jam bersama teman-teman Wartawan Harian Waspada Sumatera Utara yang dipimpin oleh Redaktur Sumut, David Swayana, Kamis (3/9).
Berawal dari kegiatan agenda rutin rapat kerja dan evaluasi kinerja Wartawan Harian Waspada yang diadakan di salah satu hotel berbintang empat di Kota Balige. Usai kegiatan, secara keseluruhan peserta bercengkarama satu sama lain demi mempererat hubungan silaturrahmi sesama jurnalis Harian Waspada.
Di sela tersebut, panitia penanggung jawab acara tersebut, Horden Silalahi, sebagai Kepala Biro Wilayah Bonapasogit (Kab. Toba, Humbahas, Samosir dan Pakpak Bharat) mengajak seluruh peserta Raker ke Pantai Bulbul.
Air Danau Toba di pantai itu sangat bersih dan jernih. Sehingga menambahkan pesona yang sangat memanjakan para pengunjung dan rombongan peserta Raker Harian Waspada.
Setelah melihat keindahan pantai, kami pun diajak berkeliling menikmati lebih jauh betapa indahnya Danau Toba dengan menaiki kapal tradisional. Perjalanan kapal dimulai dari Pantai Bulbul hingga Pantai Pakkodian, Desa Lintongnihuta, Kec. Tampahan. Waktu perjalan bolak balik mencapai 2 jam.
Sepanjang perjalanan, kami begitu dimanjakan dengan berbagai keunikan dan keindahan perbukitan yang dipenuhi pohon pinus dan keunikan pesisir-pesisir Danau Toba di kawasan Tiara Bunga. Ada hotel dengan konsep alami milik keluarga TB Silalahi yang dikenal sebagai tokoh ternama Kabupaten Toba atau dikalangan orang Batak.
Penginapan di pantai Danau Toba ini, seakan menambah kemewahan dan keindahan ajaib anugerah Yang Kuasa.
Selama perjalanan, seolah sulit untuk berkedip. Betapa tidak, diseluruh arah mata angin, keindahan alam Danau Toba sangat menakjubkan.
Selang satu jam, kapal yang kami tumpangi tiba di pantai lain, yakni Pantai Pakkodian. Sejenak, kami singgah di pantai itu dan menemukan sejumlah pemancing ikan.
Sebagian peserta, ada yang langsung menyapa pemancing. Sebagian tak mau melewatkan momen dan langsung mengabadikan foto bersama maupun selfi.
Yang lain, ada yang masuk ke salah satu warung sambil minum kopi dan berkaraoke. Kelelahan selama Raker pun terobati.
Pantai Pakkodian, ternyata juga dikenal sebagai bumi perkemahan."Biasanya, berkemah di pantai ini dominan di akhir pekan atau acara besar lainnya,"tutur salah satu warga setempat W Siallagan,47, yang sedang memancing ikan.
Kalau tempat ini ramai di hari Sabtu, Minggu dan hari-hari libur nasional. Biasanya yang datang rombongan atau yang berpasangan, lanjut Siallagan.
Sekitar 30 menit di Pakkodian, rombongan wartawan Harian Waspada kembali ke kapal menuju Pantai Bulbul. Sampainya di Pantai Bulbul, acara ditutup dengan sesi akhir, yakni penyampaian kesan dan pesan. Dan selanjutanya, pihak panitia kegiatan Raker, yakni seluruh wartawan di Biro Bonapasogit, mengantarkan peserta dari Biro Tabagsel, Astara, Kadri, Delser, dan Tapan untuk kembali ke daerah masing-masing.
Dikutip dari:
Suratkabar Harian Waspada edisi cetak Senin 7 Juli 2020, halaman Sumatera Utara.


Peserta semiloka wartawan Waspada se-Sumut di Labersa Toba Hotel, Balige Rabu,(2/9).

Kantor Harian Waspada Biro Bonapasogit, bertempat di Jl. Pematang Siantar, Desa Sibola Hotang, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Kamis (3/9).

Rombongan Semi Loka Wartawan Sumut Harian Waspada di Pantai Pangkodian, Kamis (3/9).
Wartawan Waspada diharapkan menjadi penulis yang baik, bertanggung jawab dan profesional sesuai asas Jurnalistik.
Hal itu disampaikan Komisaris Utama Harian Waspada, Tribuana Said melalui Redaktur Sumatera Utara (Redsum), David Swayana dalam semi lokakarya wartawan Waspada se-Sumut, bertempat di Labersa Toba Hotel, Balige (2/9).

Narasumber semiloka Redaktur Sumut David Swayana, Kabiro DS Sergei HM Husni Siregar, Kabiro Astara Nurkarim Nehe (Tim Tiga).
Pembanding Natar Manalu (Dairi), Iwan Hasmy (Batubara), Mohot Lubis (Sidempuan) sekaligus Moderator. Panitia ditangani langsung Kabiro Bona Pasogit Horden Silalahi dibantu Yana Gultom (Simalungun).
David menjelaskan, konsekuensi kesalahan atas tulisan sangat besar karena dapat merugikan diri sendiri dan redaksi. "Wartawan yang salah menulis berita berpotensi digugat pidana atau perdata. Dan otomatis bisa merugikan diri sendiri atau media tempat bekerja," katanya.
Katanya, pada era digital saat ini pembaca juga semakin teliti dan kritis. Sehingga wartawan dituntut lebih hati-hati melahirkan karya jurnalistik.
Selain menjadi penulis yang baik, David juga menekankan beberapa hal yang mendukung kreatifitas wartawan, salahsatunya mengangkat sejarah atau kearifal lokal lewat rubrik atau laporan khusus sehingga mendapat perhatian dan pelestarian untuk dapat diketahui anak cucu ke depan.
"Kiprah sejarah perjuangan atau kisah heroik Pahlawan di daerah mempertahankan tanah leluhur kerap terabaikan. Misalnya, pertempuran tiga kincat di Tanah Karo. Jadi hal ini diangkat melalui rubrik akan mendapat perhatian dari pemangku kepentingan," ulasnya.
Cerita rakyat yang sifatnya menghibur informatif kepada masyarakat perlu dibuat untuk dimuat di Waspada. Rubrik lain dulu, lain sekarang dan saatnya kita peduli. Lewat tulisan tersebut, ada nilai positif yang dapat dipetik, dan pada akhirnya melahirkan simbisosis mutualisme antara redaksi dengan obyek dalam tulisan.
Senada dengan itu, H. Husni Siregar, dan Nurkarim Nehe selaku anggota tim tiga Harian Waspada yang ditugaskan redaksi membina dan mengevaluasi kinerja wartawan Waspada se-Sumatera Utara meminta wartawan daerah untuk membangun komunikasi yang baik dengan semua mitra kerja.
Sebagai tim tiga Harian Waspada, mereka ditugaskan membina dan mengawasi kinerja para wartawan, mendampingi wartawan yang butuh dukungan untuk menjalin kemitraan dengan redaksi.
Selain itu, dalam semi lokakarya itu, tim tiga juga menyampaikan kiat, strategi menjadi penulis yang baik serta profesional sesuai Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
*Peresmian Kantor Biro Bonapasogit.
Usai pelaksanaan semi lokakarya Wartawan Waspada se-Sumatra Utara (Sumut) di Hotel Labersa International, Balige, Tim Tiga Harian Waspada resmikan Kantor Biro Harian Waspada Bonapasogit, bertempat di Jl. Pematang Siantar, Desa Sibola Hotang, kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Kamis (3/9).
Peresmian, kantor biro Harian Waspada Bonapasogit itu langsung dihadiri Tim Tiga, H Husni Siregar, Nurkarim Nehe, Mohot Lubis bersama Redaktur Sumut David Swayana serta wartawan dari berbagai Biro se-Sumut.
H. Husni Siregar di sela peresmian Biro Waspada Bonapasogit itu, kepada wartawan mengaku bangga dan apresiasi atas berdirinya kantor Biro Harian Waspada Bonapasogit. "Ada kebanggaan tersendiri dari Waspada bahwa setiap biro di Sumut, termasuk Bonapasogit sudah mendirikan kantor Biro," ujarnya.
Tujuannya, kata H. Husni, dengan terbentuknya Biro Waspada di beberapa daerah, pembinaan wartawan di biro itu dapat terlaksana dan teratur serta berkesinambungan. Apakah nanti komunikasi pimpinan dan bawahan dilakukan secara berkala, itu kita percayakan atas kesepakatan bersama dari setiap Biro. "Jika pimpinan (Kabiro) dan bawahan (wartawan) dapat melakukan komunikasi yang baik maka sinkronisasi itu dapat berjalan," tukasnya.
Lewat komunikasi dalam Biro tadi, kata Husni, bisa diatur penugasan-penugasan wartawan untuk wilayah liputan dan membuat agenda setting pribadi.
Husni yang sudah 40 tahun berkarya di Harian Waspada itu mengharapkan agar wartawan di setiap biro menjaga komunikasi yang baik. Apabila itu sudah dilakukan, sudah terlaksana tugas.
Mengenai TOR liputan, hal itu sudah diarahkan melalui pertemuan-pertemuan. Dan Tim Tiga yang ditugaskan Pemred akan melakukan evaluasi secara terus menerus untuk meningkatkan kinerja kawan-kawan agar Waspada lebih diminati masyarakat.
"Sekali lagi, kita bangga. Biro Waspada Bonapasogit yang baru terbentuk sudah memiliki kantor. Dan kami harap Biro lainnya di Sumatera Utara yang memiliki kantor biro agar segera dibenahi. "Lewat kantor biro, pembinaan terhadap kawan-kawan wartawan di daerah dapat terlaksana," pungkasnya.
*Semiloka Terindah
Deruan ombak kecil dan semilir angin di bibir Pantai Lumban Bulbul, Danau Toba, Kec. Balige, Kabupaten Toba, menyambut hadirnya para pengunjung di pantai berpasir putih nan indah ciptaan Sang Maha Kuasa.
Melangkahkan kaki divatas pasir putih sambil menelusuri pantai, disambut sapa nan ramah para pedagang yang menjual berbagai jenis kuliner dan souvenir.
Sejauh kita melangkah, inilah yang kita rasakan di Pantai Bulbul. Keindahan alam Ibu Pertiwi Indonesia memang sangat menakjubkan.
Sedikit, penulis mengisahkan tentang perjalanan ke lokasi pantai hingga keliling naik kapal tradisional selama dua jam bersama teman-teman Wartawan Harian Waspada Sumatera Utara yang dipimpin oleh Redaktur Sumut, David Swayana, Kamis (3/9).
Berawal dari kegiatan agenda rutin rapat kerja dan evaluasi kinerja Wartawan Harian Waspada yang diadakan di salah satu hotel berbintang empat di Kota Balige. Usai kegiatan, secara keseluruhan peserta bercengkarama satu sama lain demi mempererat hubungan silaturrahmi sesama jurnalis Harian Waspada.
Di sela tersebut, panitia penanggung jawab acara tersebut, Horden Silalahi, sebagai Kepala Biro Wilayah Bonapasogit (Kab. Toba, Humbahas, Samosir dan Pakpak Bharat) mengajak seluruh peserta Raker ke Pantai Bulbul.
Air Danau Toba di pantai itu sangat bersih dan jernih. Sehingga menambahkan pesona yang sangat memanjakan para pengunjung dan rombongan peserta Raker Harian Waspada.
Setelah melihat keindahan pantai, kami pun diajak berkeliling menikmati lebih jauh betapa indahnya Danau Toba dengan menaiki kapal tradisional. Perjalanan kapal dimulai dari Pantai Bulbul hingga Pantai Pakkodian, Desa Lintongnihuta, Kec. Tampahan. Waktu perjalan bolak balik mencapai 2 jam.
Sepanjang perjalanan, kami begitu dimanjakan dengan berbagai keunikan dan keindahan perbukitan yang dipenuhi pohon pinus dan keunikan pesisir-pesisir Danau Toba di kawasan Tiara Bunga. Ada hotel dengan konsep alami milik keluarga TB Silalahi yang dikenal sebagai tokoh ternama Kabupaten Toba atau dikalangan orang Batak.
Penginapan di pantai Danau Toba ini, seakan menambah kemewahan dan keindahan ajaib anugerah Yang Kuasa.
Selama perjalanan, seolah sulit untuk berkedip. Betapa tidak, diseluruh arah mata angin, keindahan alam Danau Toba sangat menakjubkan.
Selang satu jam, kapal yang kami tumpangi tiba di pantai lain, yakni Pantai Pakkodian. Sejenak, kami singgah di pantai itu dan menemukan sejumlah pemancing ikan.
Sebagian peserta, ada yang langsung menyapa pemancing. Sebagian tak mau melewatkan momen dan langsung mengabadikan foto bersama maupun selfi.
Yang lain, ada yang masuk ke salah satu warung sambil minum kopi dan berkaraoke. Kelelahan selama Raker pun terobati.
Pantai Pakkodian, ternyata juga dikenal sebagai bumi perkemahan."Biasanya, berkemah di pantai ini dominan di akhir pekan atau acara besar lainnya,"tutur salah satu warga setempat W Siallagan,47, yang sedang memancing ikan.
Kalau tempat ini ramai di hari Sabtu, Minggu dan hari-hari libur nasional. Biasanya yang datang rombongan atau yang berpasangan, lanjut Siallagan.
Sekitar 30 menit di Pakkodian, rombongan wartawan Harian Waspada kembali ke kapal menuju Pantai Bulbul. Sampainya di Pantai Bulbul, acara ditutup dengan sesi akhir, yakni penyampaian kesan dan pesan. Dan selanjutanya, pihak panitia kegiatan Raker, yakni seluruh wartawan di Biro Bonapasogit, mengantarkan peserta dari Biro Tabagsel, Astara, Kadri, Delser, dan Tapan untuk kembali ke daerah masing-masing.
Dikutip dari:
Suratkabar Harian Waspada edisi cetak Senin 7 Juli 2020, halaman Sumatera Utara.


Peserta semiloka wartawan Waspada se-Sumut di Labersa Toba Hotel, Balige Rabu,(2/9).

Kantor Harian Waspada Biro Bonapasogit, bertempat di Jl. Pematang Siantar, Desa Sibola Hotang, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Kamis (3/9).

Rombongan Semi Loka Wartawan Sumut Harian Waspada di Pantai Pangkodian, Kamis (3/9).