Sholat Dengan Cinta
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
(Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56)
Salah satu tujuan penciptaan kita adalah untuk beribadah.
Kalau kita lihat ke peristiwa isro' mi'raj, seluruh perintahNya pada Rasulullah lewat perantara Jibril, tapi untuk sholat Allah Subhanawataala langsung dan Jibril pun tidak ikut ke Sidrotul Muntaha.
Jadi untuk sholat itu, benar-benar private.
Maka, sholat itu hubungan yang sangat personal antara kita denganNya.
Kita sering dengar ada alim ulama yang merasakan ini adalah sholat yang terakhir....
Dan berapa banyak kita melihat orang-orang sholeh yang meninggal dalam sholat... dalam sujud...dalam saat yang benar-benar khusus antara kita dan Allah Subhanawataala. Hanya kita dan Yang Maha Mencintai.
Kalau kita bisa merasakan bahwa sholat kita adalah sholat terakhir, mungkin kita tak mau berhenti sholat. Karena saat paling dekat kita denganNya adalah dalam sholat.
Tapi kita tidak tahu. Karena kita tak bisa menghadirkan bahwa sholat itu bentuk komunikasi kita dengan Allah Subhanawataala, bentuk curcol kita padaNya.
Lebih sering kita mengandalkan curcol dengan orang lain.
Padahal curcol yang pasti ada solusinya adalah ketika kita sholat yang perintah sholat itu saja langsung dariNya kepada Rosululloh bahkan Jibril pun tak ikut.
Coba ketika misalnya kita punya masalah...
Al-Baqarah 2:153:
“Wahai orang-orang yang berimanjadikanlah SABAR dan SHOLAT sebagaipenolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yangsabar."
Tuhh...sholat kan yang disuruh. Karena dengan sholat hati kita tenang...
Sholatlah dengan penuh cinta padaNya. Karena sholat itu ibadah. Dan dampak ibadah itu baru bisa kita rasakan jika ada ketaatan dan kecintaan yang sempurna untukNya
Semoga kita bisa menanamkan di hari kita bahwa Allah Subhanawataala adalah Cinta di atas segala cinta kita.
Karena hanya Dia-lah cinta yang tidak akan pernah bikin kecewa.
Sholatlah dengan penuh cinta padaNya. Karena saat sholatlah saat kita benar-benar menghadap Sang Maha Cinta.
Andai itu adalah sholat kita yang terakhir.... Semoga kita kembali padaNya pada saat kita benar-benar mencintai-Nya.
Tulisan ini persembahan tanda cinta untuk ibunda tercinta... Dialah yang pertama mengenalkan sholat. Semoga menjadi amal sholehnya yang akan terus mengalir sampai akhir waktu.
Jakarta, 6 Maret 2018
Diana Bakti Siregar