Sumut Dua Kali Peringkat 4 PON

Sumut Dua Kali Peringkat 4 PON

Sumut Dua Kali Peringkat 4 PON

Mampukah Sumatera Utara memperbaiki rekor terbaiknya selama mengikuti PON? 
 
Pada PON VIII Jakarta (1973) Sumut menduduki Peringkat 4 dengan perolehan medali: 21 emas, 12 perak, 23 perunggu. Sebelumnya Sumut sebagai Tuan Rumah PON III tahun 1953 juga menduduki peringkat 4 dengan perolehan medali: emas 9, perak 5, dan perunggu 4.
 
Sebagai Tuan Rumah PON XXI tahun 2024 Sumut setidaknya menduduki peringkat 4 kendati terbilang sulit, selain ada Tuan Rumah Aceh juga dari pola pembinaan dan grafik prestasi, Sumut masih di bawah propinsi di Pulau Jawa.
 
 
Sekadar mengingatkan, PON edisi pertama hanya diikuti oleh daerah-daerah di Pulau Jawa yang kala itu masih memakai istilah Karesidenan. Baru pada edisi kedua di Jakarta (1951) provinsi lain mulai ikut serta, termasuk Sumatra Utara.
 
Berdasarkan catatan sejarah, posisi tertinggi Sumut dalam satu penyelenggaraan PON adalah peringkat keempat. Pencapaian ini pernah terjadi dua kali, yakni saat menjadi tuan rumah (1953) dan di Jakarta edisi kedelapan (1973).
 
Selebihnya, Sumut seringkali menduduki 10 besar klasemen akhir perolehan medali PON. Ada pun jumlah medali paling banyak didapatkan pada PON XVII Kalimantan Timur (2008), yakni 50 (20 emas, 11 perak, 29 perunggu).
 
Sementara itu, pencapaian terendah Sumatra Utara di PON terjadi pada edisi ke-11 di Jakarta (1985). Mereka harus puas menduduki ranking ke-19 dari 27 provinsi, dengan perolehan enam medali emas, 19 perak, dan 14 perunggu.
 
Tahun ini, Sumut kembali ditunjuk menjadi tuan rumah PON XXI bersama Aceh. Mereka tentu memiliki target prestasi yang tinggi, yaitu lebih baik atau paling bisa menyamai kesempatan pertama dulu pada 1953.
 
Artinya, Sumatera Utara berharap bisa bertengger minimal di empat besar klasemen akhir PON XXI 2024 yang berlangsung tiga bulan lagi pada 8-20 September 2024. 
 
 
Selengkapnya, berikut rekam jejak prestasi Sumut di PON dari masa ke masa:
 
 
PON I Surakarta (1948)
 
BELUM BERPARTISIPASI
 
PON II Jakarta (1951)
 
Peringkat: 6
 
Perolehan medali: 4 emas, 0 perak, 0 perunggu
 
 
PON III Sumatra Utara (1953)
 
Peringkat: 4
 
Perolehan medali: 9 emas, 5 perak, 4 perunggu
 
 
PON IV Sulawesi Selatan (1957)
 
Peringkat: 5
 
Perolehan medali: 4 emas, 11 perak, 13 perunggu
 
 
PON V Jawa Barat (1961)
 
Peringkat: 5
 
Perolehan medali: 10 emas, 11 perak, 10 perunggu
 
 
PON VI Jakarta (1965)
 
DIBATALKAN
 
 
PON VII Jawa Timur (1969)
 
Peringkat: 5
 
Perolehan medali: 12 emas, 18 perak, 20 perunggu
 
 
PON VIII Jakarta (1973)
 
Peringkat: 4
 
Perolehan medali: 21 emas, 12 perak, 23 perunggu
 
 
PON IX Jakarta (1977)
 
Peringkat: 5
 
Perolehan medali: 12 emas, 18 perak, 22 perunggu
 
 
PON X Jakarta (1981)
 
Peringkat: 6
 
Perolehan medali: 16 emas, 20 perak, 24 perunggu
 
 
PON XI Jakarta (1985)
 
Peringkat: 19
 
Perolehan medali: 6 emas, 19 perak, 14 perunggu
 
 
PON XII Jakarta (1989)
 
Peringkat: 12
 
Perolehan medali: 10 emas, 11 perak, 20 perunggu
 
 
PON XIII Jakarta (1993)
 
Peringkat: 8
 
Perolehan medali: 11 emas, 19 perak, 15 perunggu
 
 
PON XIV Jakarta (1996)
 
Peringkat: 12
 
Perolehan medali: 12 emas, 13 perak, 15 perunggu
 
 
PON XV Jawa Timur (2000)
 
Peringkat: 9
 
Perolehan medali: 14 emas, 10 perak, 19 perunggu
 
 
PON XVI Sumatra Selatan (2004)
 
Peringkat: 12
 
Perolehan medali: 15 emas, 15 perak, 26 perunggu
 
 
PON XVII Kalimantan Timur (2008)
 
Peringkat: 7
 
Perolehan medali: 20 emas, 11 perak, 29 perunggu
 
 
PON XVIII Riau (2012)
 
Peringkat: 8
 
Perolehan medali: 15 emas, 19 perak, 23 perunggu
 
 
PON XIX Jawa Barat (2016)
 
Peringkat: 9
 
Perolehan medali: 16 emas, 17 perak, 33 perunggu
 
 
PON XX Papua (2021)
 
Peringkat: 13
 
Perolehan medali: 10 emas, 22 perak, 23 perunggu.

•genkgong
 

Sumber: Pon2024.id




Ketua Umum KONI Sumut Jon Ismadi Lubis memberi pengarahan kepada 71 atlet dan 9 pelatih asal Asahan yang memperkuat Kontingen Sumut di PON XXI tahun 2024, Kamis 29 Agustus 2024, saat acara Penyerahan Uang Saku Atlet dan Pelatih Asahan di PON 2024 oleh Ketua Umum KONI Asahan Harris ST yang dilaksanakan KONI Asahan di aula KONI Sumut sehari sebelum Pengukuhan Kontingen Sumut PON XXI tahun 2024. Masing masing atlet dan pelatih asal Asahan di PON 2024 mendapat uang saku dari KONI Asahan Rp.10 Juta, total Rp.800 Juta. KONI Asahan mengawali tradisi Pemberian Uang Saku Atlet yang berangkat ke PON sejak PON 2012 Riau dan menjadi inspirasi bagi KONI Kabupaten Kota lainnya di Sumatera Utara hingga PON XXI tahun 2024 Asahan paling besar memberi uang saku kepada atlet yang memperkuat Kontingen Sumut dibanding Kab Kota lainnya.

Foto&Flyer by KONI Asahan