Rawatlah Untaian Kata baik yang diucapkan bahkan di dalam hati sekalipun
Untaian Kata.
Tak mungkin kumampu mengingat kata yang pernah kuucapkan mulai belajar berbicara sampai saat ini, lalu kurangkai dalam satu untaian kata yang membentuk sebuah Kalimat.
Dalam sebuah kajian High Telephati disebutkan bahwasanya apa apa yang diucapkan manusia tidak serta merta lantas hilang begitu saja melainkan alam memiliki sebuah studio rekaman raksasa. Untaian kata menjadi kalimat yang diucapkan manusia akan tersusun rapi dalam sebuah perpustakaan atmosfir bumi.
Kajian ini kemudian didukung oleh teori frekwensi, gelombang transversal dan longitudenal, teori seputar udara, dan terkait antariksa.
Tapi aku masih ingat peristiwa yang tidak viral sekitar tahun 1992, surat dari radio NHK Jepang yang jatuh ke bahagian Humas Setkab Asahan.
Tidak ada wartawan yang tertarik ketika salah seorang staff H.Fachruddin Siregar (almarhum) mendiskusikan hal ini kepada Kepala Bagian Drs.H.Amiruddin Lubis (almarhum). Sebagai wartawan junior yang aktif mulai 1990 aku ingin tahu dan akhirnya kami tiga berdiskusi. Apa masalah?
NHK Jepang ingin tahu keberadaan Radio Pemda Asahan. Sudah dijawab bahwa Radio Pemda Asahan tutup menjelang tahun 1990. Namun kemudian NHK mengirimkan rekaman bahwa siaran radio ini masih ditangkap di Jepang. Ini masalahnya.
Rekaman itu berisi antara lain suara penyiar Rosaria Lubis dan lagu penutup siaran "Rayuan Pulau Kelapa".
Peristiwa ini berlalu begitu saja. Kegelisahan H.Fachruddin Siregar dan rasa ingin tahuku tidak mendapatkan alur.
Ini jadi bahan perenunganku berpuluh tahun. Teori ataupun konsep Telephati tidak heran dengan apa yang terjadi bahwa Radio Pemda Asahan yang sudah ditutup namun siarannya (suara yang pernah disiarkan) masih bisa ditangkap di Jepang.
Aku coba menyimak Surat Al-Anbiya Ayat 110 namun tidak berdaya sebab aku bukanlah Ahli Al Quran. Tapi aku harus kembali ke pedoman dasarku tatkala kemampuan ilmiah dan akademik tidak kumiliki untuk merespon, mempelajari, meneliti sebuah kenyataan yang mustahil sebenarnya terjadi.
??????? ???????? ????????? ???? ????????? ?????????? ??? ???????????
"Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan."
Tatkala aku menyusun untaian kata kata ini waktu Imsak semakin mendekat dan aku belum makan Sahur.
Berpuluh tahun tak terpecahkan dan dinihari ini aku harus tetap bisa mendapatkan manfaat untuk perbaikan kualitas hidup:
Rawatlah Untaian Kata, baik yang diucapkan (lisan), tulisan bahkan Untaian Kata dalam hati sekalipun. Alhamdulillah.*nn
Tak mungkin kumampu mengingat kata yang pernah kuucapkan mulai belajar berbicara sampai saat ini, lalu kurangkai dalam satu untaian kata yang membentuk sebuah Kalimat.
Dalam sebuah kajian High Telephati disebutkan bahwasanya apa apa yang diucapkan manusia tidak serta merta lantas hilang begitu saja melainkan alam memiliki sebuah studio rekaman raksasa. Untaian kata menjadi kalimat yang diucapkan manusia akan tersusun rapi dalam sebuah perpustakaan atmosfir bumi.
Kajian ini kemudian didukung oleh teori frekwensi, gelombang transversal dan longitudenal, teori seputar udara, dan terkait antariksa.
Tapi aku masih ingat peristiwa yang tidak viral sekitar tahun 1992, surat dari radio NHK Jepang yang jatuh ke bahagian Humas Setkab Asahan.
Tidak ada wartawan yang tertarik ketika salah seorang staff H.Fachruddin Siregar (almarhum) mendiskusikan hal ini kepada Kepala Bagian Drs.H.Amiruddin Lubis (almarhum). Sebagai wartawan junior yang aktif mulai 1990 aku ingin tahu dan akhirnya kami tiga berdiskusi. Apa masalah?
NHK Jepang ingin tahu keberadaan Radio Pemda Asahan. Sudah dijawab bahwa Radio Pemda Asahan tutup menjelang tahun 1990. Namun kemudian NHK mengirimkan rekaman bahwa siaran radio ini masih ditangkap di Jepang. Ini masalahnya.
Rekaman itu berisi antara lain suara penyiar Rosaria Lubis dan lagu penutup siaran "Rayuan Pulau Kelapa".
Peristiwa ini berlalu begitu saja. Kegelisahan H.Fachruddin Siregar dan rasa ingin tahuku tidak mendapatkan alur.
Ini jadi bahan perenunganku berpuluh tahun. Teori ataupun konsep Telephati tidak heran dengan apa yang terjadi bahwa Radio Pemda Asahan yang sudah ditutup namun siarannya (suara yang pernah disiarkan) masih bisa ditangkap di Jepang.
Aku coba menyimak Surat Al-Anbiya Ayat 110 namun tidak berdaya sebab aku bukanlah Ahli Al Quran. Tapi aku harus kembali ke pedoman dasarku tatkala kemampuan ilmiah dan akademik tidak kumiliki untuk merespon, mempelajari, meneliti sebuah kenyataan yang mustahil sebenarnya terjadi.
??????? ???????? ????????? ???? ????????? ?????????? ??? ???????????
"Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan (yang kamu ucapkan) dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan."
Tatkala aku menyusun untaian kata kata ini waktu Imsak semakin mendekat dan aku belum makan Sahur.
Berpuluh tahun tak terpecahkan dan dinihari ini aku harus tetap bisa mendapatkan manfaat untuk perbaikan kualitas hidup:
Rawatlah Untaian Kata, baik yang diucapkan (lisan), tulisan bahkan Untaian Kata dalam hati sekalipun. Alhamdulillah.*nn